ⓒ Getty Images Bank

Ekspor usaha kecil dan menengah (UKM) Korea Selatan pada semester pertama tahun ini tercatat yang tertinggi sejak data statistik serupa mulai dikumpulkan, yaitu 56,5 miliar dolar Amerika. Ekspor Korea Selatan mengalami peningkatan besar, namun peningaktan ekspor hasil perdagangan online lebih luar biasa karena mengalami peningkatan 101 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Demikianlah, UKM tengah melepaskan diri dari krisis buruk akibat COVID-19. Namun, proses itu tidak mudah dilakukan akibat utang yang semakin bertumpuk. Krisis belum berakhir karena kemungkinan kenaikan suku bunga acuan akan menambah beban bunga yang harus dibayar, dan aturan jaga jarak sosial Level 4 yang berlaku saat ini dapat mengakibatkan kemerosotan ekonomi. 

Pemerintah menyediakan landasan hukum untuk menghidupkan UKM di wilayah yang menghadapi krisis. Kementerian Usaha Kecil dan Menengah dan Startup menyatakan bahwa 'UU Usaha Kecil dan Menengah Lokal' diloloskan di sidang kabinet pada tanggal 20 Juli lalu. UU itu mengandung langkah untuk mendukung UKM di luar wilayah metropolitan Seoul dan mengembangkan perusahaan inovatif lokal. 

Sementara itu, Kementerian UKM dan Startup merilis ‘Indeks Ekosistem Komprehensif Startup dan Ventura’ yang menunjukkan bahwa perusahaan ventura dan startup di Korea Selatan selama 10 tahun terakhir telah mengalami pertumbuhan 2,8 kali lipat. Walaupun telah ada peningkatan investasi pemerintah, namun tingkat partisipasi dan aktivitas perusahaan-perusahaan masih rendah akibat regulasi pemerintah.  Diperkirakan ekspor UKM di semester kedua akan meningkat, sehingga dukungan kegiatan pemasaran tanpa tatap muka atau online, langkah terkait pengangguran, langkah untuk menangani kelancaran ekspor yang meningkat, dan lainnya juga harus dilaksanakan. Semoga peran UKM sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi Korea Selatan terus berlanjut di masa depan dengan adanya daya saing tinggi perusahaan-perusahaan yang didukung oleh pemerintah.