Menlu Korsel dan Indonesia Bertemu di Seoul, Bahas Lanjutan Proyek KF-21
2024-03-19 14:40:05
Sejumlah 105 negara peserta Konferensi Perubahan Iklim PBB COP26 merilis 'Deklarasi Para Pemimpin Glasgow tentang Penggunaan Hutan dan Lahan’ dan sepakat untuk menghentikan pengrusakan hutan dan rehabilitasi lahan hingga tahun 2030. Deklarasi itu dapat dikatakan sebagai pencapaian terbesar dalam COP26 kali ini.
Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dalam pidatonya di COP26 mengatakan bahwa Korea Selatan telah meningkatkan target pengurangan emisi gas rumah kaca nasional tahun 2030 hingga sebanyak 40 persen dibandingkan tahun 2018.
Menurut Kantor Perdana Menteri Inggris, berdasarkan deklarasi tersebut, hutan seluas 33,6 juta kilometer akan dilindungi dalam proyek perlindungan hutan serta akan dilaksanakan pengembangan teknologi pertanian yang melibatatkan penduduk asli. Secara rinci, 12 negara maju di dunia akan menyediakan dana publik senilai 12 miliar dolar AS mulai 2022 hingga 2025 untuk membantu rehabilitasi lahan dan pemadaman kebakaran hutan di negara-negara berkembang.
Sementara itu, setiap pemimpin negara mendeklarasikan 'Perjanjian Pemangkasan Emisi Gas Metana' yang berisi bahwa hingga tahun 2030, jumlah emisi gas metana yang dikeluarkan dari seluruh negara di dunia akan dikurangi sebesar 30 persen dari jumlah emisi di tahun 2020.
Konferensi COP26, yang sempat ditangguhkan selama setahun akibat pandemi COVID-19, merupakan pertemuan pertama sejak adanya keputusan untuk meninjau Kontribusi yang Ditetapkan Secara Nasional (NDC) setiap lima tahun sesuai dengan Persetujuan Paris tahun 2015 untuk menetapkan perbaikan target penanggulangan perubahan iklim. Namun China, India, dan Rusia, yang merupakan penghasil emisi gas rumah kaca pertama, ketiga, dan keempat terbesar di dunia, tidak hadir dalam kesempatan tersebut. Terlebih lagi, India, yang menolak target netral karbon, bersama China dan Rusia tidak berpartisipasi dalam Perjanjian Pemangkasan Emisi Gas Metana.
Namun demikian, 'Deklarasi Para Pemimpin Glasgow tentang Penggunaan Hutan dan Lahan’ merupakan pencapian signifikan dalam COP26 kali ini karena sejumlah negara yang memiliki 85 persen dari seluruh hutan di dunia berpartisipasi di dalamnya, termasuk Indonesia, Brasil, dan Republik Demokratik Kongo.
Presiden Moon dalam tulisan di akun SNS-nya usai konferensi COP26 mengatakan bahwa pengurangan emisi gas rumah kaca merupakan tugas yang harus dipimpin oleh Korea Selatan yang merupakan satu-satunya negara berkembang yang telah berhasil menjadi negara maju.
2024-03-19 14:40:05
2024-03-14 15:36:42
2024-02-02 14:21:28