Hari Mendung pada bulan Juni dan Juli

Diantara lagu tradisional Korea, ada lagu berjudul "Hari Mendung pada Bulan Juni dan Juli." Pada suatu hari di musim hujan, seorang laki-laki yang melihat banyak ikan berkumpul di sungai. Dia tidak memiliki peralatan apapun yang bisa digunakan untuk menangkap ikan. Pada waktu itu, dia kebetulan melihat seorang anak yang membawa sapi dan meminta kepada anak itu agar meminjamkan keranjangnya untuk menangkap ikan supaya dapat dibawa pulang ke istrinya di rumah untuk dimasak menjadi sup ikan pedas. Namun, anak laki-laki itu menolak permintaan itu sembari mengatakan dia juga sibuk karena harus bekerja. Mungkin anak itu akan bersedia menerima permintaan tersebut jika dia mendapatkan imbalan beberapa ekor ikan.

Nyanyian Maengkkongi

'Japga' berarti lagu yang dinikmati oleh rakyat biasa, namun lagu ini berbeda dengan lagu rakyat biasa karena dinyanyikan oleh penyanyi profesional. Diantara jenis lagu 'japga', ada 'hwimori japga' yang berirama cepat dan mengandung humor di dalam lirik lagunya. Lagu berjudul "Nyanyian Maengkkongi" sangat terkenal diantara 'hwimori japga'. Lagu itu mengibaratkan sosok lucu orang-orang dari berbagai kalangan sosial di sekitar anak sungai Cheonggyecheon pada akhir era Joseon dan masa penjajahan Jepang dengan sejenis katak yang dinamakan Maengkkongi. 

Nyanyian Batu

Kali ini, kami memperkenalkan "Nyanyian Batu". "Nyanyian Batu" menceritakan mengenai seseorang yang mengunyah batu ketika dia tengah memakan nasi, dan situasi itu diekspresikan dalam sebuah lagu yang menceritakan segala jenis batu terkenal dari seluruh daerah yang berada di dalam panci nasinya. Yang lebih lucu adalah ketika dia membuka tutup panci untuk memakan kerak nasi setelah menghabiskan nasinya, dia menemukan sepasang hewan ajaib yang disebut Haetae di dalamnya. Haetae adalah hewan ajaib yang dipercaya dapat mencegah bencana.