Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Budaya

The Clear Northern Sky & Why Sleep In the Cold / Dongjitdal / When Plum Blossoms Rain Down

#Citra Musik Korea l 2022-02-18

Citra Musik Korea

The Clear Northern Sky & Why Sleep In the Cold / Dongjitdal / When Plum Blossoms Rain Down

The Clear Northern Sky & Why Sleep In the Cold

Di pertengahan era Joseon, seorang sarjana bernama Lim Je dikenal sebagai seseorang budayawan yang berpikiran terbuka. Saat kerajaan tengah dilanda perseteruan politik, ia justru tidak peduli dan malah lebih memilih untuk menghabiskan waktunya dengan jalan-jalan untuk bertemu dengan banyak seniman dan gisaeng atau wanita penghibur lokal. Lim banyak menghabiskan waktunya bersama para gisaeng terkenal saat itu, terutama dengan wanita penghibur bernama Hanwu. Bagi Lim, pertemuannya dengan Hanwu sangatlah berarti. Kisah pertemuan mereka tertuang dalam puisi yang mereka tulis waktu itu. Kini puisi itu bisa kita nikmati dalam bentuk lagu modern yang dinyanyikan oleh Brown Eyed Soul dengan ‘The Clear Northern Sky’ dan Lee Yun Jin dengan ‘Why Sleep In the Cold’.


Dongjitdal

Gisaeng adalah salah satu kelas sosial yang paling rendah di masyarakat Joseon pada waktu itu. Tapi bukan berarti mereka tidak memiliki kemampuan yang mumpuni. Mereka sangat terlatih di bidang sastra, musik dan tari karena mereka harus menghibur pria-pria bangsawan. Hwang Jin-yi, seorang gisaeng yang punya pengetahun dan bakat luar biasa adalah salah satunya. Ia sangat percaya diri meski tampil tanpa memakai hiasan apapun saat harus menghibur pegawai pemerintah di acara pesta. Suatu hari, ia bertemu dengan seorang pria pujaan hatinya. Kisahnya ia tulis dalam slah satu puisi yang berjudul ‘Dongjitdal’(동짓달) atau November yang mengisahkan tentang malam-malam yang ia lalui untuk merindukan cintanya. 


When Plum Blossoms Rain Down

Selain Hwang Jin Yi, ada gisaeng lain yang puisinya sangat terkenal. Ia adalah Maechang, teman sehidup semati dari Heo Gyun, seorang penulis novel tradisional terkenal ‘The Story of Hong Gil Dong’. Maechang juga dikenal sebagai kekasih dari penyair kelas bawah, Yu Hui Gyeong. Sayang, hubungan mereka tidak bertahan lama, meski cinta Maechang pada kekasihnya tetap abadi. Ia pun menulis sebuah puisi yang berjudul ‘When Plum Blossoms Rain Down’(이화우 흩뿌릴 제) tentang kerinduannya pada kekasih yang telah tiada.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >