Eoryudogam

Sugungga (수궁가) adalah salah satu tembang pansori tentang seekor kura-kura bernama Zara yang ingin menyelamatkan rajanya, penguasa Laut Selatan yang sedang sakit. Sebelum sang raja naga mengutusnya pergi ke daratan untuk menangkap kelinci dan mengambil hatinya sebagai obat, ia mengumpulkan seluruh pasukannya untuk menyusun strategi. Seluruh penghuni laut ia undang. Cumi-cumi, kerang, ikan pari, hiu sampai kura-kura dan katak yang tidak tinggal di laut pun datang. Tidak ada yang bisa menolak panggilan raja. Setelah semua berkumpul, sang raja begitu kaget melihat dengan begitu banyaknya penghuni laut yang datang. Ia pun sempat bercanda dengan mengatakan kalau ia tidak merasa seperti raja, tapi seperti pedagang di pasar yang dikerumuni banyak pembeli. Suasana ramai di istana bawah laut ini bisa kita rasakan lewat lagu yang berjudul Eoryudogam.

Neryeogabose

Setelah menyusun strategi, sang raja naga memutuskan memberikan mandat kepada Zara, si kura-kura, untuk menangkap kelinci dan membawakan hatinya. Zara pun pergi ke daratan sambil membawa gambar seekor kelinci sebagai petunjuk. Tapi siapa sangka, dengan kecerdikannya, si kura-kura itu berhasil membujuk kelinci dan membawanya ke istana laut. Kisah perjalanan Zara si kura-kura menangkap kelinci itu digambarkan dengan apik dalam sebuah lagu berjudul Neryeogabose (내려가 보세), yang telah diremake ulang menjadi lebih kekinian oleh Bada.

Tokki Jabadeurineun Daemok

Sesampainya di istana laut, Zara menyuruh kelinci itu untuk menunggu di sebuah ruangan di dalam istana. Saking senangnya karena dijanjikan akan diberi jabatan, kelinci itu tidak bisa hanya berdiam diri. Di dalam ruangan itu ia berkeliling dan melihat-lihat seisi ruangan yang tidak pernah ia temui di daratan. Sesaat kemudian para pengawal istana pun datang dan langsung menangkapnya. Ia diikat  erat-erat dan digantung untuk diambil hatinya. Saat itulah ia baru menyadari bahwa dia telah diperdaya  oleh si kura-kura.