Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Budaya

Hahyeondodeuri / The Place Where You Have Been / Arcade

#Citra Musik Korea l 2022-04-22

Citra Musik Korea

Hahyeondodeuri / The Place Where You Have Been / Arcade

Hahyeondodeuri

Alat musik yanggeum terbuat dari kayu, batang bambu tipis dan senar logam. Suara yang dihasilkan sangat jernih dan tajam. Nama yanggeum sendiri mengacu pada alat musik gesek Barat, kata ‘yang’ secara harfiah berarti ‘Barat’. Komposisi nada pada yanggeum ini awalnya mengacu pada musik Barat dengan nada dan interval yang berbeda dengan musik tradisional Korea. Itulah mengapa yanggeum cukup sulit jika harus menyesuaikan dengan musik asli Korea. Namun seorang cendekiawan Joseon bernama Hong Daeyong pada era akhir Dinasti Joseon berhasil memainkan musik tradisional Korea dengan alat musik bersenar logam ini. 


The Place Where You Have Been

Kisah perjalanan Hong ditulis oleh sahabatnya sendiri, Park Ji Won. Dalam catatannya, Park menuliskan secara detail perjalanan sahabatnya itu, mulai dari kapan pertama kali Hong memainkan alat musik itu. Walau belum diketahui secara pasti kapan alat musik itu masuk ke Korea, dalam catatan itu tertulis jelas bahwa Hong telah memainkan yanggeum sejak 18 Juni 1772. Hong memainkannya pada sore hari sekitar pukul 6 di depan sahabatnya di sebuah perpustakaannya.

Park benar-benar ingat tiap detail waktu dan tempatnya karena itu adalah pertama kalinya ia melihat seseorang memainkan musik asli Korea dengan yanggeum. Sejak saat itulah, teknik memainkan alat musik yanggeum mulai dikenal luas dan 9 tahun kemudian banyak musisi gayageum maupun gomungeo mulai memainkan yanggeum untuk mengiringi lagu-lagu tradisional Korea.

Berkat Hong Daeyong alat musik yanggeum kini bisa mendapatkan tempatnya tersendiri dalam musik tradisional Korea. Suara yanggeum yang sangat jernih, lembut dan tak begitu keras meninggalkan kesan yang berbeda di hati masyarakat Korea. 


Arcade

Yanggeum pertama kali ditemukan di Asia Tengah. Di sana alat musik ini disebut hammered dulcimer atau santur. Sebelum sampai di Joseon, yanggeum sempat dibawa ke Eropa selama Perang Salib. Yanggeum tiba kembali di tanah Asia setelah seorang misionaris Katolik bernama Matthew Ricci membawanya ke Tiongkok. Kemudian masuk ke Korea pada zaman Dinasti Joseon.

Yanggeum terbuat dari kayu berbentuk trapesium dengan total 14 set senar yang ditempatkan pada dua fret kotak kayu. Satu set senar terdiri dari empat senar logam yang akan mengeluarkan suara indah saat dipukul dengan dua buah batang bambu tipis. Senar logam dari alat musik ini sangat sensitif sehingga suara yang dihasilkan tidak konsisten. Untuk menyetem atau menyelaraskan alat musik ini juga tidak mudah karena ada banyak senar yang harus disesuaikan. Hal yang berbeda dari alat musik tradisional Korea lainnya adalah yanggeum tidak bisa menghasilkan nonghyeon atau vibrasi untuk mengekspresikan emosi yang dalam atau menambah sentuhan ringan pada musik Korea. Namun akhir-akhir ini musisi muda Korea telah menemukan cara baru yang kreatif agar yanggeum bisa terdengar lebih indah dan selaras dengan alat musik tradisional Korea.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >