Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Budaya

Cheonsereul / Adegan Nyayian Gwonjuga dari Pansori Chunhyangga / Gwonjuga

#Citra Musik Korea l 2022-09-02

Citra Musik Korea

Cheonsereul / Adegan Nyayian Gwonjuga dari Pansori Chunhyangga / Gwonjuga

Cheonsereul

Dahulu, setiap awal musim gugur banyak orang Korea menikmati lagu gwonjuga (권주가) atau lagu persembahan anggur. Angin musim gugur yang sejuk, daun-daun yang mengering dan berguguran jadi momen yang tepat untuk mereka berbagi segelas anggur bersama sahabat dan keluarga tercinta sambil bernyanyi. Lirik lagu yang dinyanyikan berisi doa dan harapan-harapan agar hidup sehat dan panjang umur. Salah satu gwonjuga yang cukup populer waktu itu adalah Cheonsereul (천세를) yang berarti seribu tahun. Lagu yang diambil dari sebuah syair sijo yang berisi doa dan harapan agar hidup sehat dan berumur panjang, seratus tahun atau bahkan ribuan tahun. Sebuah harapan yang terdengar sangat berlebihan dan mustahil. Tapi itulah isi lirik dari lagu tersebut yang melambangkan harapan orang-orang Korea zaman dulu.


Adegan Nyayian Gwonjuga dari Pansori Chunhyangga

Pansori Heungboga (흥보가) adalah salah satu pansori yang mengisahkan Nolbu ‘Si Tamak’ yang datang menemui adiknya Heungbo dan minta dihibur dengan lagu gwonjuga kepada adik iparnya saat minum anggur. Jesu, istri dari Heungbo marah seketika karena menyanyikan lagu itu adalah pekerjaan seorang gisaeng atau wanita penghibur. Lagu lain tentang gwonjuga ada dalam pansori Chunhyangga (춘향가). Lee Myongryong yang sudah menjadi inspektur rahasia kerajaan, suatu hari datang ke pesta ulang tahun seorang sato dengan menyamar sebagai pengemis. Sato dan teman-temannya yang ada di pesta itu merasa jijik dan marah dengan kehadiran pengemis itu. Namun, mereka tidak mengusirnya karena mengusir tamu dalam suatu pesta walaupun tak diundang adalah sebuah pantangan. Lee Mongryong pun meminta segelas anggur pada seorang gisaeng dan menyuruhnya untuk menyanyikan gwonjuga untuknya. Gisaeng yang merasa sangat jijik pada Lee Mongryong, memberinya anggur dan menyanyikan lagu gwonjuga yang liriknya malah terdengar seperti kutukan bukannya doa.


Gwonjuga

Jangjinjusa (장진주사) adalah sebuah lagu persembahan anggur yang ditulis oleh Jeong Cheol, seorang sarjana terkenal pada masa pertengahan Dinasti Joseon. Lagu itu menggambarkan pria-pria yang sedang menikmati anggur di tengah kebun bunga. Mereka menikmati anggur dengan santai sambil pelan-pelan menghitung bunga yang telah dipetik satu-persatu. Menurut mereka tak akan ada yang akan mengajak minum lagi setelah seseorang mati, saat monyet di atas nisan bersiul sudah tak ada gunanya untuk menyesal. Inti atau pesan dalam lirik lagu itu adalah nikmatilah kehidupan kita sekarang supaya nanti tidak ada penyesalan di kemudian hari.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >