Itaeriui Jeongwon

Choi Seunghee adalah seorang penari terkenal yang menjadi orang Korea pertama pembuat koreografi gaya barat pada masa penjajahan Jepang di Korea. Setelah bertahun-tahun tahun belajar dan berkarir di dunia tari di Jepang, Choi kembali ke Korea dan mendirikan sebuah pusat kajian tari. Namanya kian melambung di Korea setelah ia mempresentasikan karya seninya yang mengadaptasi tari tradisional menjadi tari modern. Ia juga menjadi ikon dunia tari Korea setelah diundang sebagai juri bersama penari kelas dunia lain di Kompetisi Tari Internasional pada tahun 1938. Selain sebagai penari, Choi juga seorang penyanyi yang berbakat. Ia pernah merilis album dengan lagu solonya Itaeriui Jeongwon (이태리의 정원) atau Taman Italia.

Nodeulgangbyeon

Nodeulgangbyeon (노들강변) berarti Tepian Sungai Nodeul. Lagu ini berkisah tentang pemandangan musim semi yang damai, tetapi di bagian akhir liriknya menggambarkan kenyataan suram masa pemerintahan kolonial Jepang. Kesedihan dan penderitaan rakyat Korea akibat penjajahan Jepang tergambar jelas dalam lagu itu. Shin Bulchul, penulis lirik lagu ini adalah seorang seniman mandam, sejenis pantun berbalas berisi sindiran dan realita hidup masyarakat saat itu. Shin sebenarnya memiliki nama asli Hongsik, ia sengaja mengubah nama panggungnya sebagai pesan bahwa daripada hidup di tanah jajahan lebih baik tidak dilahirkan. Cerita menarik lain di balik lagu ini adalah saat proses pembuatannya. Shin dikabarkan menulis lagu ini karena begitu terpesona oleh pemandangan tepi sungai yang indah saat ia menunggu perahu di dermaga Sungai Hangang. Lagu ini menjadi terkenal sebagai lagu minyo atau lagu rakyat terfavorit saat penyanyi Park Buyong merilisnya dalam sebuah album di tahun 1934.

Taepyeongga

Banyak lagu minyo atau lagu rakyat Gyeonggido yang dirilis saat masa penjajahan Jepang terkenal belakangan ini. Salah satunya adalah Taepyeongga (태평가) yang berarti Lagu Perdamaian. Katanya, mendengarkan lagu ini bisa membuat seseorang menemukan semangatnya kembali saat ia sedang tertekan dan kelelahan. Lagu ini awalnya berjudul Taepyeongyeon (태평연) saat dirilis tahun 1935 silam dan menjadi sangat populer pada masanya karena dinyanyikan oleh Seonwu Il-seon, penyanyi terpopuler saat itu. Taepyeongyeon adalah variasi lagu rakyat Gyeonggido Changbu Taryeong (창부타령) yang diberi nuansa baru dengan memasukkan irama waltz ke dalamnya. Popularitas lagu ini sebagai lagu rakyat Gyeonggido sangat berkaitan erat dengan penyanyi Lee Eun Ju. Lee pernah melarikan diri ke Daegu selama perang Korea. Sayangnya, kehidupan pengungsi di sana terlalu sulit untuk ditanggung oleh seorang penyanyi terkenal seperti dia. Suatu hari, ia mendapat kesempatan untuk tampil di atas panggung. Sambil berharap perdamaian segera datang, ia mengaransemen ulang lagu Taepyeongyeon menjadi lagu dengan tempo sedang. Lagu ini pun bisa menghibur para pengungsi di sana. Bisa dibilang, lagu ini sangat mewakili semangat juang masyarakat Korea yang tidak pernah putus asa bahkan saat harus melewati hari-hari tergelap.