Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Budaya

Pungnyeon / Shin Saegarak Byeolgok / Corridor

#Citra Musik Korea l 2023-02-10

Citra Musik Korea

Pungnyeon / Shin Saegarak Byeolgok / Corridor

Pungnyeon

Dahulu di tiap jalur kereta bawah tanah diperdengarkan musik klasik yang berbeda-beda untuk mengumumkan informasi stasiun transfer, tetapi mulai 2010 diganti dengan musik tradisional Korea yang berjudul Eolssiguya (얼씨구야). Orang-orang yang menganggap musik tradisional itu sangat pelan dan membosankan malah merasa puas setelah pergantian itu, karena mereka merasa musik yang baru itu lebih ceria. Tiga belas tahun telah berlalu sesudah pergantian musik itu, sekarang musik itu kembali berganti dengan yang baru, yaitu Pungnyeon (풍년) atau Tahun Yang Melimpah. Kedua lagu itu, Eolssiguya dan Pungnyeon, sama-sama ditulis oleh National Gugak Center. Lewat lagu ini, mereka berhasil memasukkan ritme dan melodi khas tradisional Korea ke dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Korea. Lagu Pungnyeon dipilih setelah melewati jajak pendapat online nasional yang dilakukan pada Oktober tahun lalu.


Shin Saegarak Byeolgok

Shin Saegarak Byeolgok (신 새가락별곡) atau Lagu Baru Yang Baru adalah interpretasi dari lagu dengan judul yang sama, Saegarak Byeolgok (새가락별곡) atau Lagu Baru yang ditulis oleh pemusik gayageum, Seong Geumyeon pada tahun 1960an. Seong terinspirasi oleh kisah Baridegi, sosok makhluk mitos Korea yang memandu orang mati ke alam arwah. Karya musik yang cukup fenomenal pada masanya ini ditulis saat belum ada tradisi musik kreatif dalam genre gugak. Seong dianggap sebagai pelopor pada masa itu.

Baridegi digambarkan sebagai sosok perempuan yang terlahir sebagai putri ketujuh di suatu kerajaan kuno, tetapi ia ditinggalkan begitu saja setelah lahir hanya karena ia perempuan. Setelah dewasa, ia mendengar kabar kalau orang tuanya yang dahulu membuangnya sedang sakit parah dan butuh obat. Ia pun menelusuri berbagai tempat yang berbahaya demi mendapat obat itu dan menyelamatkan orangtuanya. Berkat perjuangannya itulah, ia berhasil menyelamatkan orang tuanya dan diangkat menjadi dewa yang membantu orang mati menyeberang dengan selamat ke alam arwah.


Corridor

Corridor ditulis Misocompany, sebuah band fusion tradisonal-modern, yang dibentuk tahun 2009 dan punya misi membuat dunia tersenyum seperti namanya ‘miso’, yang berarti senyuman. Band ini menciptakan musik-musik yang unik dengan memadukan unsur tradisional dengan tempo sedang. Harapan-harapan itu mereka ungkapkan langsung dalam sebuah deskripsi lagu seperti di bawah ini.

Koridor menghubungkan setiap bagian gedung yang tersusun atas dinding-dinding,

Ada tempat yang harus kita lewati saat berjalan dari satu tempat ke tempat lain,

Ada pula hal-hal yang harus dilalui saat melakukan perubahan besar di suatu masa kehidupan.

Mungkin ada sebelum perubahan, mungkin ada dalam tingkat perubahan, dan mungkin ada pula setelah perubahan terjadi.

Lagu ini ditulis dengan harapan semoga kita bisa melewati koridor kehidupan dan proses perubahannya dengan kuat.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >