Geochin Gilroui Yeohaeng

Saat masa penjajahan Jepang dulu, budaya Korea dipandang sebelah mata, dicap negatif bahkan direndahkan. Baru setelah 50 tahun berlalu dan Korea meraih kemerdekaannya, para pemusik Korea bisa dengan bebas menerjemahkan tradisi dan budaya mereka menjadi lebih modern dan mendapat perhatian luas. Salah satu yang paling terlihat perkembangannya adalah pada alat musik tradisionalnya, gayageum misalnya. Awalnya gayageum terdiri dari 12 senar. Di masa kemerdekaan, jumlah senar gayageum bertambah menjadi 23 buah senar. Bahan senarnya pun jadi lebih beragam, seperti senar logam dan senar dari serat sintetis. Bahkan belakangan ini banyak musisi yang memainkan gayageum 25 senar. Geochin Gilroui Yeohaeng (거친 길로의 여행) yang berarti Perjalanan Melewati Jalan yang Terjal ini dimainkan dengan gayageum 25 senar.

Baechigi 

Lagu dengan judulnya Baechigi (배치기) ini dimainkan dengan alat musik yang berasal dari India. Lagu ini biasa dinyanyikan oleh para nelayan saat mereka pulang membawa hasil tangkapan besar ke pelabuhan. Dulu, musim semi adalah musim puncak panen ikan corvina di laut barat Korea. Sampai-sampai orang-oranng yang tinggal di desa nelayan di sepanjang pantai barat Korea sering mengeluh kurang tidur karena terganggu dengan suara gerombolan corvina kuning yang begitu banyak. Panen ikan yang melimpah saat itu membuat para nelayan di sana jadi kaya raya. Pusat penangkapan ikan corvina kuning ada di Chilsan, Pulau Eoyeongdo, di laut seberang Provinsi Jeollabukdo. Di sana ikan sama berharganya dengan uang. Nelayan tidak perlu bersusah-susah mencari uang, karena uang mereka dengan mudah terjaring dalam jala yang mereka punya.

 Nachimban

Selain alat musik tabla dan harmonium, salah satu alat musik tradisional India yang sangt ikonik adalah sitar. Alat musik ini terdiri dari senar metal yang suaranya sangat jernih dan bergema sangat lama, sehingga pendengar bisa langsung jatuh cinta dengan alunan resonansinya. Walau bentuk dan suaranya berbeda dengan alat-alat musik tradisional Korea, tetapi teknik memainkan sitar mirip dengan permainan alat musik geomungo. Di Korea sendiri ada beberapa lagu dan alat musik tradisional yang berasal dari India. Misalnya tari topeng singa Korea (사자춤) dan alat musik taepyeongso (태평소). Hewan singa bukanlah binatang asli Korea, sedangkan taepyeongso berasal dari Asia Tengah yang dibawa ke Korea melalui India. Lalu ada juga alat musik jegeum (제금) yang sering dipakai dalam ritual Budha dan ritual keagamaan lainnya. Nachimban (나침반) atau Kompas ini merupakan perpaduan musik yang apik dan harmonis dari alat India ‘sitar’ dan alat musik tradisional Korea gayageum, geomungo, daegum dan janggu.