Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Budaya

Jultagi / Tteiru / Walja Taryeong

#Citra Musik Korea l 2023-04-21

Citra Musik Korea

Jultagi / Tteiru / Walja Taryeong

Jultagi

Band Namsadang adalah sekelompok pemusik keliling yang pernah berjaya pada masa akhir dinasti Joseon. Mereka berkeliling ke seluruh Korea untuk melakukan pertunjukan musik dan menampilkan berbagai hiburan seperti pertunjukan piring putar, tari topeng, jalan di atas tali, akrobat dan lainnya. Imbalannya, selain mendapat bayaran, mereka juga mendapat makanan dan tempat menginap. Menariknya, kelompok pemusik Namsadang hanya terdiri dari pemusik laki-laki saja, tetapi dalam sejarahnya pemain yang paling terkenal dari kelompok ini malah pemain perempuan bernama Baudeok, sampai kelompok pemusik ini lebih dikenal dengan namanya, Baudeok, bukannya Namsadang. Baudeok sangat terkenal dengan penampilannya yang mahir dalam beraksi di atas tali atau jultagi (줄타기). Bahkan pada akhir Dinasti Joseon dia pernah mendapat sebuah hadiah pengikat kepala giok para bangsawan dari Pangeran Besar Heungseon atas penampilannya yang sangat mengesankan.


Tteiru    

Salah satu pertunjukan andalan dari kelompok pemusik Namsadang ini adalah pertunjukan deolmi atau pertunjukan pentas yang diperankan dengan boneka-boneka kayu. Nama deolmi sendiri berasal dari cara boneka-boneka itu yang dimainkan, yaitu dengan memegang bagian belakang lehernya yang dalam bahasa Korea disebut dengan deolmi. Tokoh utama dalam lakon boneka kayu ini adalah seorang kakek pejabat desa bermarga Park dengan istrinya yang kepalanya besar dengan mata, bibir, dan hidung yang bengkok. Saat masih muda, Park berpisah dengan istrinya itu, kemudian setelah tua baru dipertemukan kembali. Tetapi Park yang mendapati istrinya dengan wajahnya yang seperti itu malah lebih memilih istri mudanya. Sebelum pertunjukan boneka kayu ini dimulai para badut biasanya menyanyikan lagu berjudul Tteiru.


Walja Taryeong

Jultagi (줄타기) atau Jalan di atas tali adalah salah satu dari pertunjukan Namsadang yang juga tak kalah populer. Tinggi talinya biasanya sekitar 3 meter di atas tanah, jauh lebih rendah dibandingkan dengan tali di Eropa atau negara lain. Tetapi uniknya, tali yang dibentangkan dalam pertunjukan jultagi ini tidak terlalu kencang seperti pada umumnya sehingga para pemain yang jalan di atasnya bisa naik turun dan beratraksi. Yang membedakan antara pertunjukan jalan di atas tali ini dengan pertunjukan sejenis di negara lain adalah adanya komunikasi dengan para penontonnya. Mereka tak hanya menghibur dengan beratraksinya saja, tetapi juga bernyanyi, melawak, dan berdialog juga dengan para penontonnya. Baru-baru ini ada seorang pemain pertunjukan jalan di atas tali yang sedang naik daun, namanya adalah Nam Changdong. Sejak umur 8 tahun ia sudah belajar pertunjukan ini, makanya tidak heran kalau di usianya yang baru 20 tahun, pengalamannya sudah seperti pemain senior. Nam sering tampil bersama ayahnya Nam Haewoong yang juga seorang penyanyi pansori. Ayahnya sering mendukung atraksi pertunjukan anaknya dengan berperan sebagai badut. Mereka berdua membentuk duo bernama Ajae (아재) dan menyanyikan lagu berjudul Walja Taryeong (왈자타령).

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >