Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Budaya

Pureun Sanjunghae / Saseolnanbongga / Saseolnanbong

#Citra Musik Korea l 2023-05-12

Citra Musik Korea

Pureun Sanjunghae / Saseolnanbongga / Saseolnanbong

Pureun Sanjunghae

Sijo adalah jenis puisi tradisional Korea yang mempunyai bentuk dan aturan yang baku. Sijo hanya terdiri dari tiga baris yang masing-masing barisnya terdiri dari lima belas suku kata. Meski tergolong jenis puisi yang sangat pendek, tapi sijo mampu menggambarkan perasaan dan pandangan dunia penyairnya dalam bentuk ekspresi yang unik. Dalam perkembangannya, bentuk puisi sijo semakin lama semakin panjang karena penyairnya menuliskan cerita dan pesan lebih banyak. Sijo baku yang masih sesuai dengan aturan disebut dengan pyeongsijo, sementara sijo yang ditulis dengan narasi yang lebih panjang disebut saseolsijo. Sijo sebenarnya adalah lirik lagu yang terdiri dari ritme dan melodi. Para seniman menyusunnya dengan kata-kata hingga menjadi sebuah lagu yang baru. 


Saseolnanbongga

Pyeongsijo sebenarnya dinyanyikan dengan nada datar, tidak terlalu keras dan tidak terlalu lembut. Tetapi setelah pyeongsijo diubah menjadi saseolsijo yang liriknya lebih panjang, lagu-lagu sijo yang bernuansa sendu lama-lama menjadi semakin ceria. Ada beberapa lagu sijo yang mirip dengan lagu-lgu minyo atau lagu daerah. Misalnya, lagu dengan judul Nanbongga yang kemudian berkembang menjadi Saseolnanbongga (사설난봉가). Terjemahan lirik lagunya kurang lebih seperti ini.

Kekasihku yang pergi meninggalkanku, dia akan pincang sebelum jalan sampai sepuluh li, akan dirampok sebelum dua puluh li, lalu akan kembali padaku sebelum tiga puluh li.

Tetapi setelah gadis tetangga menikah, jejaka tetangga lainnya malah gantung diri. Nyawa yang hilang tidaklah menyedihkan, tapi sayang talinya sia-sia.

Liriknya terdengar pilu tetapi agak satir, mengisahkan kesedihan seorang kekasih yang sedang patah hati. Tapi di sisi lain, dia juga menertawakan kebodohan kekasih lain yang mati bunuh diri karena patah hati. 


Saseolnanbong

Minyo atau lagu rakyat biasanya tidak pernah diketahui siapa yang menciptakannya. Semua orang, siapa pun bisa membuat kisah hidupnya yang menarik menjadi sebuah lagu, kemudian lagu yang paling menarik, yang paling menyentuh hati para pendengarnya akan terus dinyanyikan banyak orang dan menjadi lagu yang turun-temurun dari generasi ke generasi. Tetapi setelah lagu itu menjadi lagu tradisional yang mempunyai aturan bakunya tersendiri, pada akhirnya seseorang pun masih bisa sedikit mengubahnya, memberikan sedikit sentuhan nuansa dan warna yang berbeda sesuai dengan para penggubahnya. 

Akhir-akhir ini perubahan-perubahan pada lagu tradisional seperti itu terlihat cukup banyak. Misalnya lagu Saseolnanbongga, lagu ini telah diaransemen ulang menjadi lagu pop oleh seorang vokalis fusion, Lee Hee-moon, menjadi Saseolnanbong (사설난봉). Karya Lee ini memiliki narasi dan melodi yang sama dengan Saseolnanbongga asli, tetapi nuansa dan warna musiknya sangat berbeda. Bagi para pecinta minyo yang sekarang sudah berumur, lagu ini mungkin tidak terdengar seperti lagu tradisional, tetapi bagi generasi muda sekarang, mereka akan lebih menyukai karya versi Lee daripada versi tradisionalnya.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >