Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Budaya

Jeju Bat Bamneun Sori / Gorae Goneun Sori / Yeongju Sibgyeong

#Citra Musik Korea l 2023-05-19

Citra Musik Korea

Jeju Bat Bamneun Sori / Gorae Goneun Sori / Yeongju Sibgyeong

Jeju Bat Bamneun Sori

Pulau Jeju dikenal sebagai Pulau Samda atau pulau yang punya banyak bebatuan, angin, dan wanita. Batu-batu dan tanah di pulau ini sebagian besar berasal dari batuan basal. Bila hujan, airnya tidak menggenang atau tersimpan di tanah sehingga tanahnya hanya cocok untuk perkebunan. Salah satu pemandangan khas di Pulau Jeju adalah bentangan pagar panjang dari susunan batuan basal hitam di sawah, kebun, dan halaman rumah. Selain sebagai penanda batas kepemilikan tanah, pagar ini juga berfungsi sebagai penahan angin agar tanah tidak habis karena erosi dan terbang tertiup angin. Saat musim tanam tiba, benih-benih yang ditanam bisa tersapu angin kencang bila dibiarkan begitu saja. Untuk itu, para petani harus menggiring hewan ternak atau kuda mereka ke ladang untuk memadatkan tanah dan menjaga benih di tanah agar tidak terbang. Saat itulah biasanya para petani menyanyikan lagu tradisional Jeju Bat Bamneun Sori (제주 밭 밟는 소리) yang berarti Nyanyian Pijakan Kaki di Ladang Pulau Jeju. 


Gorae Goneun Sori

Selain bebatuan dan angin, yang terkenal ada banyak di pulau ini adalah penduduk wanita. Pekerjaan pertanian di pulau ini umumnya dilakukan oleh perempuan, sedangkan penduduk laki-lakinya bekerjsa sebagai nelayan. Karena pekerjan nelayan sangat beresiko itulah, banyak pria yang pergi berlayar namun tidak bisa kembali menemui istri dan anak-anak mereka yang mereka tinggalkan di darat. Selain pekerjaan di laut, semua pekerjaan di darat umumnya dilakukan oleh perempuan. Di pulau Jeju para wanitalah yang mengolah ladang, mereka juga yang melakukan pekerjaan rumah tangga, dan bahkan ada juga yang menjadi hanyeo atau penyelam pencari hasil laut, seperti abalon dan gurita di dasar laut. Lagu dengan judul Gorae Goneun Sori (고래 고는 소리) atau Nyanyian Penggilingan Batu adalah lagu yang sering mereka nyanyikan saat menggiling biji-bijian untuk dibuat menjadi tepung. Gorae adalah nama alat penggilingan yang terbuat dari batu. Para perempuan di pulau Jeju biasanya menggunakan alat ini untuk menggiling biji-bijian sebelum diolah menjadi makanan. 


Yeongju Sibgyeong

Yeongju (영주) adalah nama lain dari Pulau Jeju sebelumnya. Orang Tiongkok kuno dulu percaya bahwa ada tiga gunung tempat tinggal para dewa, yaitu Bongraesan, Bangjangsan, dan Yeongjusan. Di Korea sendiri tiga gunung tempat tinggal para dewa adalah Baekdusan, Jirisan, dan Hallasan. Gunung Hallasan yang berada di pulau Jeju disebut dengan Yeongju karena dianggap salah satu representasi dari tiga gunung para dewa dalam mitologi dari Tiongkok itu. Selama dinasti Joseon berkuasa, ada seorang bangsawan yang diangkat menjadi hakim di Pulau Jeju menulis sebuah puisi tentang sepuluh pemandangan terindah di sana. Salah satunya adalah pemandangan matahari terbit yang terlihat dari Puncak Ilchulbong di Gunung Seongsan. Pemandangan lain yang tak kalah indah adalah formasi bebatuan yang unik di sepanjang rute Hallasan Yeongsil dan kebun jeruk yang tak berujung pada musim gugur. Pemandangan yang jarang sekali ditemukan di tempat lain ini selalu membuat kagum para pendatang dari luar pulau. Setelah puluhan tahun berlalu, puisi ini diubah menjadi lagu berjudul Yeongju Sibgyeong (영주십경) atau Sepuluh Pemandangan Indah di Pulau Jeju dan dinyanyikan dalam ritual perdukunan di pulau ini.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >