Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Kumpulan Isu

Industri Manufaktur Korsel Tampak telah Atasi Dampak COVID-19

2021-05-22

Warta Berita

ⓒGetty Images Bank

Industri manufaktur Korea Selatan kembali aktif dengan meningkatnya pemakaian listrik untuk industri dan tingginya tingkat pengoperasian kawasan industri nasional selama empat tahun terakhir.


Keaktifan industri manufaktur biasanya ditandai oleh tiga unsur utama, yakni tingkat pengoperasian kawasan industri nasional, pemakaian listrik, dan pemroduksian besi baja. Selain itu, beberapa indikasi terkait menunjukkan pemulihan manufaktur secara menyeluruh.


Hal yang paling menonjol adalah peningkatan pemakaian listrik. Menurut laporan bulanan pemakaian listrik yang dirilis Perusahaan Listrik Negara Korea Selatan (KEPCO) pada hari Rabu (19/05), volume penjualan listrik untuk bulan Maret mencapai 43.074 GWh, meningkat 0,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Peningkatan bulanan pun berlangsung selama lima bulan berturut-turut sejak bulan November tahun lalu. Hingga bulan November, sejak merebaknya pandemi COVID-19, penjualan listrik KEPCO telah menurun. Lebih dari separuh penjualan listrik adalah untuk industri. Penjualan listrik untuk industri sebenarnya mulai meningkat kembali sejak bulan Desember tahun lalu hingga Maret tahun ini, kecuali pada bulan Februari. Hal itu dikarenakan kegiatan produksi perusahaan masnufaktur utama kembali aktif berkat meningkatnya ekspor dan pemulihan ekonomi.


Terlebih, pengoperasian kawasan industri nasional pada bulan Maret mencapai 82,1 persen, tertinggi sejak bulan Maret 2017 lalu. Dibandingkan dengan bulan Februari lalu, pengoperasian seluruh kawasan industri nasional meningkat kurang lebih 10 persen. Pendapatan industri pun meningkat 14,5 persen, tercatat sebesar 44 triliun 174 miliar 100 juta won dan tenaga kerja yang dipekerjakan pun meningkat 0,7 persen pada bulan Maret dibandingkan sebulan sebelumnya.


Dengan demikian, industri Korea Selatan secara keseluruhan kembali aktif, meskipun masih terdapat ketidakpastian. Perusahaan-perusahaan kecil di dalam negeri masih belum dapat mengatasi dampak COVID-19. Pengoperasian perusahaan yang jumlah karyawannya di bawah 50 orang hanya tercatat sebanyak 69,4 persen. Berdasarkan jenis usaha, ketidakpastian terbesar ada di industri otomotif. Produksi industri otomotif di bulan Maret turun 9,5 persen dan penurunan tersebut berlanjut selama dua bulan sesudahnya. Hal itu diperkirakan terjadi akibat kelangkaan pasokan semikonduktor untuk industri otomotif.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >