ⓒYONHAP News

Pemerintah Korea Selatan memulai persiapan tingkat praktis untuk kembali menyelenggarakan proses pembelajaran tatap muka secara penuh pada semester kedua tahun ajaran 2021. Salah satu langkah yang dilakukan adalah Kementerian Pendidikan bersama pakar khusus untuk pencegahan penyakit telah membahas arah pencegahan penyakit di sekolah pada hari Senin (17/05).

Dalam pertemuan itu, Menteri Pendidikan Yoo Eun-hae mengatakan pembelajaran tatap muka normal merupakan inti dari langkah-langkah untuk menormalkan kembali sektor pendidikan, sehingga pihaknya mempersiapkan penerapan proses pembelajaran tatap muka secara penuh pada semester kedua. Menurutnya, lingkungan sekolah relatif aman dari penularan virus corona dalam pandemi ini dan angka penularan atau tingkat fatalitas pada anak usia sekolah relatif rendah, yaitu 18,9 per 100 ribu orang. Ditambahkannya, pihaknya akan mempertahankan sistem pencegahan penyakit yang ada saat ini hingga akhir bulan Juni, sambil terus melakukan peninjauan.

Di sisi lain, otoritas pencegahan penyakit Korea Selatan mengambil sikap serius, mengatakan kondisi pandemi COVID-19 ke depan harus dilihat. Kepala Direktorat Jenderal Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) Jeong Eun-kyeong dalam pengarahan hari Senin (17/05) mengatakan jumlah kasus baru, tren, serta penularan di sekolah harus dicermati untuk mengambil keputusan penerapan proses pembelajaran tatap muka secara penuh.

Sehubungan dengan proses pembelajaran tatap muka tersebut, vaksinasi untuk para pengajar dan pelajar pun termasuk dalam persoalan yang rumit. Vaksinasi untuk pengajar tengah dirundingkan oleh Kementerian Pendidikan dan otoritas pencegahan penyakit, tapi masalahnya adalah vaksinasi untuk pelajar. Vaksinasi untuk pelajar memerlukan perubahan cakupan vaksinasi dan juga perlu melewati pembahasan para pakar.

Bagaimanapun juga, otoritas pendidikan Korea Selatan bersikukuh menjalankan proses pembelajaran tatap muka secara penuh pada semester musim gugur mendatang. Hali ini dikarenakan gangguan terhadap pendidikan sekolah telah berlangsung selama lebih dari satu tahun akibat pandemi COVID-19.

Menurut Kementerian Pendidikan, tiga negara, yaitu Singapura, Inggris, dan China, telah menyelenggarakan proses pembelajaran tatap muka secara penuh, sedangkan tingkat proses pembelajaran tatap muka di Korea Selatan hanya sebesar 73 persen. Angka itu tidak menunjukkan bahwa pendidikan sekolah dijalankan dengan normal sebab kegiatan sekolah lain, seperti ekstrakurikuler, terhenti sejak merebaknya pandemi COVID-19. Kementerian Pendidikan Korea Selatan berencana menyediakan langkah-langkah yang dibutuhkan untuk penerapan proses pembelajaran tatap muka secara aman pada semester kedua yang akan datang, setelah melakukan diskusi dengan pihak otoritas pencegahan penyakit berdasarkan hasil konsultasi bersama para pakar.