ⓒYONHAP News

Pemerintah Korea Selatan menyusun anggaran belanja negara tahun 2022 senilai 605 triliun won untuk meneruskan kebijakan keuangan ekspansif. Jumlah yang disepakati pemerintah dan Partai Demokrat Korea pada hari Selasa (24/08) itu lebih banyak 50 triliun won dibandingkan anggaran tahun 2021.

Partai berkuasa mengatakan anggaran belanja tahun depan akan digunakan untuk mengatasi COVID-19, menstabilkan kehidupan masyarakat, dan memulihkan ekonomi negara. Menurut Ketua Komite Kebijakan Partai Demokrat Park Wan-joo, partainya berpendapat diperlukan lebih banyak anggaran untuk tahun depan daripada tahun ini untuk mengatasi krisis, maka pemerintah perlu lebih percaya diri dalam mengelola keuangan demi pemulihan ekonomi.

Wakil Perdana Menteri Hong Nam-ki menerangkan bahwa pemerintah mempertahankan kebijakan keuangan ekspansif dalam menyusun rancangan anggaran belanja negara tahun depan dan anggaran tahun depan akan digunakan untuk pemulihan ekonomi dan perkembangan bersama.

Anggaran belanja negara tahun depan naik 50 triliun won atau sebesar 8,5% dari anggaran belanja negara tahun ini sebesar 558 triliun won. Anggaran tahun depan sejumlah 605 triliun won tersebut lebih banyak daripada seluruh anggaran belanja tahun ini ditambah semua anggaran tambahan, yang mencapai total 604,9 triliun won. Kenaikan anggaran akan digunakan untuk mengatasi pandemi COVID-19 dan membantu pihak yang mengalami kerugian. Untuk itu, pemerintah dan partai berkuasa menyusun 1,8 triliun won anggaran untuk hal tersebut dalam rancangan anggaran kali ini.

Dana penyediaan infrastruktur untuk menangani penyakit menular dan pasokan vaksin COVID-19 juga masuk dalam anggaran tahun depan. Selain itu, lebih dari 20 triliun won dari jumlah anggaran tahun depan akan digunakan untuk kebijakan bagi kalangan muda. Kemudian, sebanyak 2,5 triliun won digunakan untuk menjalankan kebijakan ekonomi netralitas karbon.

Inti penyusunan anggaran belanja negara Korea Selatan tahun 2022 adalah untuk menaklukkan COVID-19. Di Korea Selatan kini kasus harian COVID-19 kurang lebih 2.000 kasus per hari dan aturan pencegahan penyakit yang ketat memperbesar kerugian pihak wiraswasta dan kelompok yang rentan, sehingga pemerintah harus membuat kebijakan keuangan ekspansif.

Namun demikian, terdapat kekhawatiran akan kesehatan keuangan negara akibat volume anggaran belanja negara yang semakin meningkat setiap tahunnya, yakni 400 triliun won tahun 2017, 500 triliun won di tahun 2020, dan 600 triliun won di tahun 2022. Kecepatan peningkatannya pun semakin cepat.