Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Kumpulan Isu

Rencana Pemberian Bantuan untuk Ukraina

2022-06-18

Warta Berita

ⓒYONHAP News

Wakil Menteri Pertahanan Korea Selatan Shin Bum-cheol membahas upaya pemberian bantuan untuk Ukraina dalam pertemuan virtual Kelompok Kontak Pertahanan Ukraina yang terdiri dari 50 negara pada 15 Juni. Terkait bantuan untuk Ukraina, pemerintah Korea Selatan tetap mempertahankan pendiriannya bahwa pihaknya hanya akan memberikan bantuan kemanusiaan dan tidak berencana menyediakan persenjataan.


Pertemuan Kelompok Kontak Pertahanan Ukraina dibentuk pada April lalu untuk setiap bulan membahas upaya membantu Ukraina. Negara-negara anggota NATO, Korea Selatan, Jepang, dan Selandia Baru tergabung di dalam pertemuan tersebut.


Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin memimpin pertemuan pada bulan Juni ini dan dalam pertemuan disepakati bahwa masyarakat internasional akan bersama menangani krisis Ukraina sebagaimana kondisinya semakin serius.  


Korea Selatan pun menyatakan sependapat dengan kritik masyarakat internasional mengenai serangan Rusia ke Ukraina yang ilegal, dan mengambil bagian dalam menyediakan bantuan untuk Ukraina dan penerapan sanksi terhadap Rusia. Korea Selatan telah memberikan bantuan kemanusiaan kepada rakyat Ukraina dan akan terus meneruskan pemberian bantuan ke depan, termasuk untuk rehabilitasi pasca perang, pembangunan ekonomi, dan lain sebagainya. 


Korea Selatan juga telah mengumumkan rencana untuk memberikan bantuan dana senilai 1,2 juta dolar AS untuk pengoperasian pembangkit listrik tenaga nuklir yang aman melalui Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA).


Sebelumnya, Ketua Partai Kekuatan Rakyat Lee Jun-seok berkunjung ke Ukraina untuk membahas rencana kerja sama dalam pertemuan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Dalam kesempatan itu, Presiden Zelensky menyampaikan proposal tentang proyek rehabilitasi Ukraina kepada Ketua Lee untuk disampaikan kepada Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol.


Wakil Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Senik pun telah melakukan kunjungan ke Korea Selatan untuk menggalang bantuan bagi negaranya. Dalam pertemuan dengan mitranya di Korea Selatan, Lee Do-hoon, Senik menyatakan harapan agar Korea Selatan dapat memberikan bantuan berupa senjata yang dibutuhkan Ukraina. Namun, pemerintah Korea Selatan beranggapan akan sulit untuk menyediakan dukungan persenjataan.


Korea Selatan dan Ukraina telah menjalin hubungan diplomatik sejak tahun 1992, setahun setelah Ukraina menyatakan kemerdekaan dari Uni Soviet. Kedua negara telah menjalankan kerja sama di bidang ekonomi, namun sejak tahun 2008 saat ekonomi Ukraina memburuk akibat perang yang melanda negaranya, volume perdagangan dan investasi antara Korea Selatan dan Ukraina tidak besar. 


Sementara itu, Korea Selatan cukup bergantung pada bahan baku dari Rusia, sehingga pihaknya harus secara hati-hati mempertimbangkan hubungan dengan Rusia saat memberikan bantuan untuk Ukraina.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >