ⓒYONHAP News

Dengan kesuksesan peluncuran Kendaraan Peluncur Luar Angkasa Korea (KSLV) II pada tanggal 21 Juni lalu, Korea Selatan resmi masuk dalam daftar 7 negara di dunia yang telah berhasil mengembangkan dan meluncurkan roket luar angkasa.

KSLV-II, atau yang dikenal dengan sebutan roket Nuri, diluncurkan  dari Naro Space Center di desa pesisir selatan Goheung pada 21 Juni pukul 16.00. Di detik ke-123 setelah peluncuran, Roket Nuri mengikuti jalur penerbangan yang ditetapkan lalu berhasil melakukan pemisahan mesin tahap pertama di ketinggian 62 kilometer. Kemudian 227 detik setelah peluncuran, pemisahan tutup satelit dilakukan di ketinggian 202 kilometer. Pada detik ke-269, dilaksanakan pemisahan mesin tahap kedua di ketinggian 273 kilometer. Sekitar pukul 16.13, roket mencapai orbit target dan mesin tahap ketiga dihentikan. Peluncuran roket Nuri pun suskses dilaksanakan.

Empat belas menit 35 detik setelah lepas landas, satelit verifikasi kinerja berbobot 162,5 kilogram diluncurkan, dan  15 menit 45 detik setelah peluncuran, satelit tiruan seberat 1,3 ton dipisahkan.

Pada pukul 17.10, atau sekitar satu jam setelah peluncuran Nuri, Menteri Ilmu Pengetahuan dan TIK Lee Jong-ho secara resmi mengumumkan keberhasilan peluncuran roket Nuri. 

Roket Nuri adalah kendaraan peluncur luar angkasa pertama yang dirancang dan dikembangkan dengan menggunakan teknologi Korea Selatan secara mandiri. Pada peluncuran pertama di bulan Oktober tahun lalu, roket Nuri berhasil mencapai ketinggian 700 kilometer dalam waktu 16 menit setelah diluncurkan, namun pengoperasian mesin tahap ketiga berhenti lebih cepat daripada yang direncanakan. 

Korea Selatan telah memulai pengembangan roket pada tahun 1990-an dan roket pertama, KSR-I, diluncurkan pada tahun 1993, kemudian roket KSR-III diluncurkan pada tahun 2002. 

Korea Selatan bersama Rusia juga mengembangkan roket Naro (KSLV-I), sebuah kendaraan peluncur satelit kecil seberat 100 kg, dan telah melakukan 3 kali peluncuran pada antara tahun 2009 dan 2013. Roket Naro berhasil diluncurkan dengan sukses dalam upaya peluncuran ketiga di tahun 2013, sehingga menyediakan landasan untuk pengembangan mandiri kendaraan peluncur luar angkasa Korea Selatan. 

Semua teknologi inti dan komponen roket Nuri dikembangkan oleh tim peneliti Korea Selatan, mulai dari mesin bahan bakar cair seberat 75 ton hingga penutup pelindung satelit yang dipasang pada kendaraan peluncuran. Hal ini membuka kesempatan bagi Korea Selatan untuk secara mandiri melakukan pengembangan teknologi luar angkasa lebih lanjut dan berperan sebagai pemain di pasar satelit komersial.