Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Kumpulan Isu

Inversi Suku Bunga Acuan Korsel dan AS

2022-07-30

Warta Berita

ⓒYONHAP News

Bank Sentral Amerika Serikat (AS), atau yang sering disebut The Fed, pada Rabu (27/07) menyatakan resmi menaikkan suku bunga acuan ke kisaran 2,25-2,5 persen dari 1,50-1,75 persen. The Fed telah menaikan suku bunga acuan sebesar 0,75 persen poin pada bulan lalu dan kenaikan itu merupakan yang pertama dalam 28 tahun terakhir. Keputusan ini disebabkan oleh inflasi yang serius.


The Fed dalam pernyataannya menilai inflasi masih tinggi akibat masalah rantai pasokan, dampak pandemi COVID-19, dan kenaikan harga minyak dan pangan. Bank Sentral AS itu menerangkan bahwa keputsan menaikkan suku bunga acuan dapat diambil karena pasar tenaga kerja masih kuat dan rasio pengangguran pun masih rendah walaupun indikator konsumsi dan produksi menunjukkan penurunan.


Terlebih lagi, The Fed memperkirakan suku bunga acuan akan kembali dinaikkan untuk mewujudkan target untuk mengontrol inflasi di kisaran 2 persen. Kenaikan suku bunga yang drastis dapat menyebabkan resesi ekonomi, tetapi The Fed menilai lebih penting untuk mengendalikan inflasi.


Dengan langkah terbaru The Fed, suku bunga AS kini lebih tinggi dibandingkan suku bunga Korea Selatan yang saat ini sebesar 2,25 persen. Bank Sentral Korea (BOK) pada 13 Juli sempat mengambil 'langkah besar' dengan menaikkan suku bunga acuan sebesar 0,5 persen poin, sehingga suku bunga acuan Korea Selatan saat itu lebih tinggi daripada AS untuk pertama kalinya dalam dua setengah tahun sejak Februari 2020.


Inversi suku bunga Korea Selatan dan AS memiliki dampak yang besar terhadap perekonomian, terutama pasar keuangan. Saat ini, investasi di AS menjadi investasi aset yang aman dengan keuntungan yang relatif rendah. Ketika inversi suku bunga terjadi, wajar jika modal berpindah ke aset yang lebih aman dan jaminan keuntungan, sehingga investor asing dikhawatirkan akan menarik modal dari Korea Selatan.


Oleh karena itu, dikhawatirkan banyak investor asing akan menarik modal dari pasar saham dan obligasi di dalam negeri Korea Selatan. Namun, ada juga pihak yang optimis dan berpendapat tidak perlu terlalu khawatir sebagaimana inversi telah diramalkan sebelumnya dan tidak banyak pasar keuangan lain yang semenarik Korea Selatan. Selain itu, inversi ini diperkirakan tidak akan berlangsung lama sehingga tidak akan banyak modal asing yang ditarik secara drastis dalam waktu dekat.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >