ⓒ KBS

Dalam rangka peringatan sembilan tahun kepemimpinan rezim Kim Jong-un di Korea Utara, surat kabar resmi Korea utara, Rodong Sinmun, mendesak para pejabat dan rakyat untuk tetap meningkatkan loyalitasnya. Harian itu menyebutkan Kim memberikan mometum untuk memperkuat partai dan menyelesaikan pencapaian kemandirian atau revolusi Juche. 

Dalam kongres kedelapan Partai Buruh pada Januari tahun ini, Kim Jong-un menjadi sekretaris umum partai dan gelar baru tersebut tampaknya ditujukan untuk semakin memperkuat kepemimpinannya. Pada Desember tahun lalu, perusahaan penerbit buku di Pyongyang merilis buku tentang riyawat hidup pemimpin Kim Jong-un, berjudul “Tokoh Hebat dan Era Negara Kuat”. Buku tersebut menceritakan pencapaian Kim di berbagai bidang termasuk pertahanan, diplomasi, ekonomi, sosial dan budaya selama sembilan tahun terakhir. Disebutkannya bagian yang paling menonjol adalah peningkatan kemampuan nuklir negara tersebut. 

Dalam hal kegiatan diplomatik Kim Jong-un, pertemuan puncaknya dengan Korea Selatan dan Amerika Serikat memang menarik perhatian dunia, tetapi hasilnya tidak terlalu memuaskan. 

Ditengah sanksi internasional yang keras, Korea Utara mempunyai sedikit ruang gerak untuk aktif di panggung diplomatik. Di dalam negeri, kesulitan ekonomi semakin memperburuk mata pencaharian masyarakat. Apalagi, tidak mudah bagi Korea Utara untuk mengatur hubungan dengan pemerintahan Biden di AS. Pemimpin Kim Jong-un menekankan kemandirian untuk melaksanakan rencana pembangunan ekonomi lima tahun ke depan. Tapi prospeknya tidak terlalu cerah. Pemimpin Korea Utara memiliki tugas penting untuk menyelesaikan masalah diplomatik yang rumit dan harus menunjukkan jalan baru kepada rakyatnya.