ⓒ Getty Images Bank

Pecahan uang kertas di Korea Selatan dan di banyak negara Barat biasanya menampilkan tokoh sejarah, politik atau budaya. Di sisi lain, ide-ide atau isu-isu penting dari periode saat uang kertas dicetak, juga muncul dalam desain uang kertas Korea Utara. Pada umumnya uang kertas negara komunis itu menampilkan citra buruh, petani atau kaum intelektual yang sebenarnya tidak ada. Pendiri Korea Utara Kim Il-sung adalah satu-satunya tokoh yang muncul di uang kertas negara itu.  

Korea Utara telah memberlakukan lima kali reformasi mata uang sejauh ini. Pada saat reformasi pertama pada tahun 1947, uang kertas pecahan satu won, lima won, sepuluh won dan seratus won semuanya menampilkan gambar yang sama dari dua orang, yakni seperti seorang petani dan seorang buruh. Uang kertas Korea Utara umumnya dibedakan hanya berdasarkan nilai pecahan dan warnanya. 

Konstitusi negara sosialis Korea Utara yang diadopsi pada bulan Desember 1972 mendefinisikan juche atau prinsip kemandirian sebagai ideologi resmi negara. Semangat ini tercermin dengan baik dalam reformasi mata uang ketiga pada tahun 1979, saat orang-orang dari berbagai kelompok muncul dalam pecahan uang kertas. 

Setelah reformasi mata uang tahun 1992, pada uang kertas pecahan lima won terlihat gambar model atom Rutherford, di mana elektron mengelilingi inti atom (nukleus), seperti planet yang mengorbit matahari. Model atom mengindikasikan komitmen kuat Korea Utara pada pengembangan senjata nuklir, sains dan teknologi, serta keinginannya untuk membangun negara yang kuat. Dan gambar seorang ilmuwan dan seorang siswa muncul pada uang kertas yang dicetak tahun 2009, mengingat tujuan penting negara dalam mengembangkan rencana ekonomi dan program nuklirnya melalui ilmu pengetahuan dan teknologi. 

Uang kertas Korea Utara hanya menggunakan gambar, bukan orang sungguhan, kecuali dalam cetakan uang kertas yang menampilkan wajah Kim Il-sung. Memang benar, rezim Korea Utara bahkan menggunakan gambar pada uang kertas sebagai sarana propaganda.