Dalam bukti terbaru perbudakan syahwat masa perang Jepang, media Cina melaporkan catatan yang baru dikeluarkan pemerintah berisi penculikan sekitar dua ribu wanita Korea oleh Jepang selama Perang Dunia II.
Menurut dokumen yang baru diungkapkan oleh Arsip Provinsi Heilongjiang di timur laut Cina, Tentara Kekaisaran Jepang membawa puluhan wanita Korea ke rumah bordil baru dibuka di Mudanjiang, Sueiyuan, dan Hanconghe di Manchuria pada bulan Oktober 1941, dan memaksa mereka bekerja sebagai budak syahwat.
Data ini merupakan bagian dari catatan nomor 890 dan 1064, yang merupakan memorandum dari komandan penjaga perbatasan Kabupaten Suiyang, Takahashi, kepada mitranya mengenai rencana sebuah pemusatan wanita penghibur di Kota Suifenhe.
Dokumen yang sama menunjukkan bahwa para wanita itu adalah bagian dari sekitar dua ribu wanita Korea yang paksa dibawa dari Semenanjung Korea untuk bekerja sebagai budak syahwat di Cina.
Para pejabat militer Jepang sebagaimana dikutip dalam dokumen itu mengaku membawa sejumlah wanita Korea ke Cina, dengan menjanjikan akan dipekerjakan di restoran bagi tentara Jepang di Hanconghe.