Pemerintah Kota Seoul pada hari Kamis (06/05) membuka pusat penyuluhan untuk menyediakan layanan medis dan hukum bagi para imigran wanita korban kekerasan.
Pusat tersebut berlokasi di selatan Seoul, distrik Dongjak, dan didanai oleh Kementerian Kesetaraan Gender dan Keluarga Korea Selatan bersama dengan pemerintah kota Seoul.
Penyuluhan di tempat atau melalui telepon dapat dilakukan, dan empat konsultan, yang juga merupakan imigran wanita, akan memberikan layanan dalam enam bahasa, termasuk bahasa Mandarin dan Vietnam.
Para wanita imigran, dengan atau tanpa kartu identitas, dapat mengakses layanan tersebut. Pusat itu juga akan menyediakan layanan perlindungan bagi para wanita yang membutuhkan perlindungan darurat.