Pemerintah Korea Selatan menilai tren perbaikan kondisi ekonomi dalam negeri sedang berlangsung, namun demikian terdapat kekhawatiran akan inflasi di luar negeri.
Menurut 'Tren Ekonomi Terkini' yang dirilis Kementerian Strategi dan Keuangan pada hari Jumat (11/06), pemulihan perekonomian Korea Selatan berlanjut dan perekrutan tenaga kerja meningkat pesat selama dua bulan berturut-turut.
Pemerintah pada bulan April untuk pertama kalinya menyinggung penurunan kelesuan permintaan dalam negeri sejak pandemi COVID-19 merebak. Pihaknya mengatakan tren perbaikan ekonomi dalam negeri tampak lebih jelas.
Penilaian itu berdasarkan indeks konsumsi, di mana jumlah penggunaan kartu kredit di dalam negeri meningkat 6,8 persen pada bulan Mei dibandingkan sebulan sebelumnya.
Jumlah wisatawan China mengalami peningkatan sebanyak 131,4 persen dan indeks sentimen konsumen tercatat 105,2, naik 3 poin dibandingkan bulan lalu. Namun, penjualan mobil dalam negeri menurun sebanyak 17 persen pada bulan Mei lalu.
Harga barang konsumsen di bulan Mei meningkat 2,6 persen dibandingkan setahun lalu akibat kenaikan harga minyak dan harga hasil pertanian, peternakan, dan laut.
Pemerintah memaparkan bahwa ekonomi global tumbuh berkat efek vaksinasi dan kebijakan COVID-19, namun tetap mengkhawatirkan terjadinya inflasi akibat kenaikan harga bahan baku. Pemerintah telah menyebut kekhawatiran tentang inflasi itu selama empat bulan berturut-turut.
Di bulan Mei, jumlah kesempatan kerja meningkat sebanyak 619.000 dan angka pengangguran tercatat 4,0 persen, turun 0,5 persen poin dibandingkan setahun lalu.
Pemerintah menyatakan pihaknya berupaya untuk menyediakan anggaran tambahan kedua dan kebijakan ekonomi untuk membantu kehidupan masyarakat dan penciptaan lapangan pekerjaan.