Institut Penelitian Energi Atom Korea menemukan riwayat akses sistemnya dari pihak luar. Sebelumnya, ada dugaan jaringan keamanan siber institut itu diserang oleh kelompok peretas Korea Utara.
Pihak institut tersebut dalam sebuah wawancara via telepon dengan KBS pada hari Jumat (18/06) menyatakan perusahaan pengelola sistemnya pada tanggal 28 Mei menginformasikan adanya tanda-tanda akses sistem dari luar pada tanggal 14 Mei yang terlacak dalam sebuah pemeriksaan sistem yang dilakukan.
Institut itu kemudian pada tanggal 1 Juni melaporkan insiden tersebut ke Kementerian Sains, Teknologi, Informasi dan Telekomunikasi dan Pusat Keamanan Siber Nasional.
Institut itu menambahkan bahwa pihaknya belum dapat mengungkap pelakunya dan data-data apa saja yang dicuri karena pemeriksaan terkait masih berlangsung.
Ditambahkan bahwa pihaknya telah memblokir 13 IP address dan meningkatkan keamanan sistem.