Pemerintah Korea Selatan menegaskan posisinya mengenai pemberian dana bantuan bencana kelima kali ini yang lebih baik diberikan secara selektif daripada untuk seluruh rakyat. 
 
Sedangkan sebagai langkah dukungan bagi seluruh rakyat, pemerintah kemungkinan akan memberikan dukungan berupa pengembalian sejumlah uang saat masyarakat melakukan pembelanjaan dengan menggunakan kartu kredit.

Wakil Perdana Menteri Urusan Perekonomian Korea Selatan Hong Nam-ki pada bulan Januari lalu mengatakan, “Saya kira perlindungan intensif untuk golongan masyarakat yang terkena dampak (pandemi COVID-19) akan memaksimalkan efek bantuan.”
 
Dalam sebuah sidang parlemen pada hari Rabu (23/06), Hong juga menegaskan kembali pandangan negatif pemerintah terhadap upaya partai berkuasa, Partai Demokrat Korea, yang ingin memberikan stimulus kelima tersebut bagi semua rumah tangga.
 
Menurut rencana pemerintah, 30 persen masyarakat yang berada di golongan ekonomi teratas dengan pendapatan tinggi akan dikecualikan dari pemberian dana bantuan tersebut, sementara 70 persen lainnya akan menerima dana bantuan yang disiapkan.
 
Pemerintah kini tengah membahas jumlah dana bantuan yang akan dimulai dari senilai 400.000 won untuk rumah tangga dengan satu orang, dan rumah tanggah dengan empat orang atau lebih akan dapat menerima hingga satu juta won.
 
Sementara itu, partai berkuasa terus menyerukan penyediaan stimulus kelima kali ini bagi seluruh rakyat. 

Kantor Kepresidenan Cheongwadae menyatakan kesepakatan antara partai dan pemerintah akan segera dirilis. 
 
Kepala sekretasi kepresidenan urusan ekonomi, Lee Ho-seung, menyampaikan bahwa masih belum diputuskan seberapa jauh dan bagaimana pemberian dana bantuan akan dilakukan, namun konsensus tengah hampir dicapai.

Jumlah anggaran dana tambahan yang mencakup dana stimulus ke lima dan pembelian tambahan vaksin COVID-19 serta penciptaan peluang kerja tersebut diperkirakan mencapai total 35 triliun won.