Direktorat Jenderal Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) melaporkan hingga hari Rabu (21/07) dini hari, terdapat 1.784 penambahan kasus COVID-19 yang telah terkonfirmasi, sehingga jumlah kumulatif kasus di Korea Selatan mencapai 182.265 kasus.

Dari antara kasus-kasus baru tersebut, 1.726 kasus merupakan penularan lokal dan 58 kasus berasal dari luar negeri.

Penambahan kasus tersebut terbanyak dalam satu setengah tahun sejak kasus COVID-19 pertama ditemukan di Korea Selatan.

Berdasarkan wilayah penyebaran, sekitar 68,1 persen dari kasus tersebut tercatat berasal dari wilayah metropolitan Seoul, dengan 599 kasus di Kota Seoul, 450 kasus di Provinsi Gyeonggido, dan 126 kasus di Incheon.

Jumlah kasus di luar wilayah metropolitan Seoul pun melonjak tajam. Tercatat 100 kasus di Busan, 72 kasus di Daejeon, dan 54 kasus di Provinsi Gangwondo.

Dalam rapat KDCA hari Rabu (21/07), Perdana Menteri Kim Boo-kyum menyatakan kekawatiran atas peningkatan mobilitas masyarakat yang dikarenakan liburan musim panas di setiap jejang sekolah yang akan dimulai mulai minggu ini.

Ia meramalkan akhir bulan Juli dan awal bulan Agustus akan menjadi puncak pandemi kali ini. Oleh karena itu, dihimbau agar masyarakat bekerja sama dalam mencegah penyebaran pandemi dengan cara melakukan jeda dalam masa liburan dan menaati protokol kesehatan selama liburan.

Sementara itu, jumlah penerima vaksin COVID-19 dosis pertama telah mencapai 16,44 juta orang, atau 32 persen dari populasi Korea Selatan.
 
Dan sebanyak 6,68 juta orang atau 13 persen dari populasi Korea Selatan telah menyelesaikan vaksinasi dosis kedua.