Korea Selatan melaporkan sejumlah 1.630 kasus COVID-19 baru pada hari Jumat (23/07), tetap berada di atas angka seribu kasus selama 17 hari berturut-turut. 

Direktorat Jenderal Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) melaporkan hingga hari Jumat (23/07) dini hari, terdapat 1.630 penambahan kasus COVID-19 yang telah terkonfirmasi, sehingga jumlah kumulatif kasus di Korea Selatan mencapai 185.733 kasus. 

Dari antara kasus-kasus baru tersebut, 1.574 kasus merupakan penularan lokal dan 56 kasus berasal dari luar negeri.

Jumlah kasus harian tersebut turun ke kisaran 1.600-an setelah sebelumnya mencatatkan rekor terbanyak dengan 1.842 kasus di sehari sebelumnya.

Berdasarkan wilayah penyebaran, sekitar 64,1 persen dari kasus tersebut tercatat berasal dari wilayah metropolitan Seoul, dengan 516 kasus di Kota Seoul, 403 kasus di Provinsi Gyeonggido, dan 90 kasus di Incheon.

Jumlah kasus di luar wilayah metropolitan Seoul pun melonjak tajam, dan mencatatkan 565 kasus, atau sekitar 35,9% dari kasus penularan lokal. Rasio penularan di wilayah luar metropoliatan ini berada di atas angka 30 persen selama enam hari berturut-turut, dan merupakan rekor tertinggi sejak gelombang keempat pandemi COVID-19 dimulai di Korea Selatan.

Tanpa adanya tanda-tanda perlambatan penyebaran, pemerintah Korea Selatan memutuskan untuk memperpanjang pemberlakuan aturan jaga jarak sosial Level Empat di wilayah metropolitan Seoul selama dua minggu. 

Sementara itu, jumlah pasien kritis bertambah 9 orang menjadi 227 orang dan kasus kematian bertambah 3 kasus, sehingga total kasus kematian mencapai 2.066 kasus, serta tingkat fatalitas kasus tercatat di angka 1,11 persen.

Jumlah penerima vaksin COVID-19 dosis pertama telah mencapai 16,72 juta orang, atau 32,6 persen dari populasi Korea Selatan.
 
Dan sebanyak 6,77 juta orang atau 13,2 persen dari populasi Korea Selatan telah menyelesaikan vaksinasi dosis kedua.