Kementerian Kebudayaan Olahraga dan Pariwisata Korea Selatan pada Jumat (10/09) menyatakan bahwa Penghargaan Literasi Raja Sejong UNESCO ke-32 dianugerahkan untuk pendidikan literasi desa di Guatemala, pendidikan bahasa isyarat di India, dan pendidikan bahasa asli untuk anak di Afrika Selatan.

Lembaga swadaya masyarakat Guatemala, Limitless Horizons Ixil, mendapatkan penghargaan tersebut atas upayanya menyediakan program pendidikan literasi secara daring kepada kaum remaja di daerah pedesaan, di mana pendidikan sekolah tidak tersedia akibat pandemi COVID-19.

National Institute of Open Schooling India mendapatkan penghargaan tersebut atas jasanya menyediakan kamus bahasa isyarat dan konten video bahasa isyarat untuk tujuh mata pelajaran SMA bagi penderita gangguan pendengaran sejak tahun 2016.

Sementara Puku Children’s Literature Foundation di Afrika Selatan adalah lembaga swadaya masyarakat yang mendorong anak-anak untuk membaca dan mengembangkan buku berbahasa asli.

UNESCO menetapkan Hari Literasi Internasional pada tanggal 8 September 1965 dan diperingati setiap tahun dengan menganugerahi individu dan kelompok yang berjasa dalam pemberantasan buta huruf.

Pemerintah Korea Selatan mendukung proyek UNESCO itu dengan penganugerahan Penghargaan Literasi Raja Sejong UNESCO.