Korea Selatan menyerukan agar Jepang mempertimbangkan kembali keputusannya untuk membuang air yang terkontaminasi zat radioaktif di pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Fukushima, Jepang.
Wakil Pertama Menteri Sains, Tekonologi, Informasi dan Telekomunikasi Korea Selatan, Yong Hong-thaek, menyerukan hal tersebut dalam Sidang Umum ke-65 Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) yang diadakan pada hari Selasa (21/9) waktu setempat di Wina, Austria.
Dalam pidato yang disampaikan secara virtual tersebut, Yong mengungkapkan keprihatinan mengenai keputusan pemerintah Tokyo secara sepihak pada April lalu untuk membuang air yang terkontaminasi di PLTN Fukushima tanpa mengadakan pembicaraan yang memadai dengan negara tetangga terdekatnya, Korea Selatan.
Dia menekankan pentingnya peran IAEA untuk meningkatkan objektivitas, transparansi dan keamanan dalam proses pembuangan air terkontaminasi PLTN Fukushima, dan berharap agar Korea Selatan akan turut berpartisipasi dalam kegiatan pemantauan dan pemeriksaan keamanan yang dilakukan IAEA.
Yong juga meminta dukungan masyarakat internasional, termasuk negara-negara anggota IAEA, dalam upaya pemerintah Seoul untuk menciptakan kemajuan nyata dalam pewujudan denuklirsasi lengkap di Semenanjung Korea.