Partai-partai oposisi Korea Selatan bersama mengajukan pembentukan penasihat independen dan penyelidikan parlemen atas dugaan favoritisme di seputar kandidat calon presiden dari partai berkuasa, Partai Demokrat, Gubernur Provinsi Gyeonggido Lee Jae-myung.
Pada hari Kamis (23/09), partai oposisi utama, Partai Kekuatan Rakyat, dan partai minoritas, Partai Rakyat, menyerahkan sebuah rancangan tuntutan kepada Majelis Nasional. Mosi tersebut didukung oleh 107 orang anggota parlemen dari kedua partai. Mereka juga menyerukan penyelidikan parlemen atas dugaan tersebut.
Rancangan tuntuntan khusus tersebut bertujuan untuk menyelidiki dugaan favoritisme, kebocoran informasi rahasia, penyalahgunaan kekuasaan, dan penggelapan dalam proyek pembangunan Daejang-dong yang dilakukan oleh Kota Seongnam, saat Lee menjabat sebagai wali kota di tahun 2015.
Sementara itu, partai berkuasa mengatakan pihaknya tidak berniat memberikan tanggapan akan seruan dari partai oposisi tersebut, mengatakan bahwa kejaksaan telah meluncurkan penyelidikan dan dugaan tersebut juga dapat ditangani oleh komisi-komisi parlemen.
Kubu Lee menuduh partai-partai oposisi atas serangan politik dan mengancam untuk menuntut ganti rugi dari harian lokal, Chosun Ilbo, yang pertama memberitakan dugaan tersebut.