Presiden Moon Jae-in menilai peluncuran rudal balistik Korea Utara baru-baru ini merupakan aksi  untuk meningkatkan ketegangan dengan intensitas rendah hingga sejauh Amerika Serikat (AS) tidak menyerah untuk berdialog.

Moon menyampaikan hal tersebut kepada para wartawan dalam perjalanan pulang dari AS dengan menumpangi pesawat kepresidenan pada hari Kamis (23/09).

Presiden Moon berpendapat bahwa Korea Utara tidak menutup pintu untuk berdialog, dengan tidak melakukan uji coba nuklir dan peluncuran rudal balistik antar-benua (ICBM) sesuai perjanjian, walaupun tetap meluncurkan rudal.

Mengenai hubungan antar-Korea dan hubungan Korea Utara dengan AS belakangan ini, Moon menuturkan bahwa Korea Utara belum merespons ajakan Seoul dan Washington untuk berdialog.

Moon juga mengatakan dia ingin menjadikan Sidang Umum PBB tahun ini sebagai kesempatan untuk memperbaiki hubungan kedua Korea karena tahun ini bertepatan dengan 30 tahun peringatan kedua Korea bersama menjadi anggota PBB.

Terkait usulan deklarasi akhir Perang Korea yang melibatkan AS dan China selain kedua Korea, Moon memamparkan bahwa Seoul dan Pyongyang telah menyepakati pelaksanaan deklarasi akhir perang oleh tiga pihak atau empat pihak dalam Deklarasi KTT Antar-Korea pada 4 Oktober 2007 lalu, serta AS dan China pun telah menyetujui hal itu.

Moon menegaskan bahwa deklarasi berakhirnya perang tidak akan mempengaruhi aliansi Korea Selatan dan AS maupun pasukan AS di Korea Selatan. Dilanjutkannya, setelah Korea Utara dan AS menjalin hubungan diplomasi, Korea Selatan dan AS dapat tetap melanjutkan aliansi dan pasukan AS tetap berada di Korea Selatan jika diperlukan.