Menteri Luar Negeri Korea Selatan Chung Eui-yong dan Menteri Luar Negeri Jepang Toshimitsu Motegi menggelar pertemuan Menteri Luar Negeri di New York, AS, pada Kamis (23/9) waktu setempat.
Dalam pertemuan tersebut, Chung menegaskan pentingnya kerja sama dan dialog antar-Korea serta peran Jepang di dalamnya. Sementara Metegi menanggapi dengan mengatakan bahwa Jepang akan bekerjasama untuk kemajuan nyata proses perdamaian Semenanjung Korea.
Kedua menteri juga membicarakan masalah wanita perbudakan syahwat oleh militer Jepang di masa perang, pekerja paksa, dan pembatasan ekspor Jepang terhadap Korea Selatan.
Chung mengajak Jepang untuk berupaya menemukan solusi menyelesaikan masalah sejarah dan meminta Jepang mencabut pembatasan ekspor.
Namun, Motegi mendesak pihak Korea Selatan untuk mengambil tindakan yang layak terkait masalah kompensasi pekerja paksa dan wanita perbudakan syahwat.
Chung juga menyampaikan posisi pemerintah Korea Selatan yang menolak rencana Jepang untuk membuang air terkontaminasi dari PLTN Fukushima, dan Motegi menyatakan Jepang tidak akan menghapus rencana tersebut.
Tampaknya, kedua pihak belum berhasil menyempitkan perbedaan pandangan.
Sebelumnya, Chung dan Motegi bersama mitra mereka dari AS, Antony Blinken, menggelar pertemuan trilateral pada Rabu (22/09) waktu setempat dan membahas masalah Korea Utara serta sepakat memperkuat upaya diplomasi untuk mewujudkan denuklirisasi dan perdamaian Semenanjung Korea.