Diperkirakan jalur khusus untuk taksi terbang akan dibuat di langit Seoul pada tahun 2025 mendatang. 

Kementerian Pertanahan dan Transportasi Korea Selatan menyatakan pada hari Selasa (28/09) bahwa pihaknya telah secara resmi merilis 'Konsep Operasi Mobilitas Udara Perkotaan Model Korea (K-UAM) 1.0' yang memuat strategi operasional dan skenario komersialisasi layanan mobilitas udara perkotaan (UAM) domestik.

Pengoperasian komersialisasi UAM dilakukan dalam tiga tahap, yaitu tahap pertama (2025-2029), tahap kedua (2030-2034), dan tahap ketiga setelah tahun 2035. 

Di tahap pertama, kapten pilot akan mengemudikannya, kemudian di tahap selanjutnya pengoperasian dikontrol dari jarak jauh, dan swakemudi di tahap terakhir.

UAM memanfaatkan vertiport UAM, yang terletak di pusat lalu lintas kota tanpa landasan pacu, sebagai pusat transit atau terminal.

Kementerian Pertanahan dan Transportasi Korea Selatan menjelaskan bahwa UAM dioperasikan di ketinggian rendah sekitar 300-600 meter dari daratan, dan helikopter yang jalur penerbangannya tumpang tindih dengan UAM harus terbang di bawah ketinggian 300 meter. 

Selain itu, sebuah skyway khusus, yaitu koridor UAM, akan dibuat. Koridor dibuat berupa lorong dengan Vertiport sebagai titik awal dan akhir. Jenis atau jumlah koridor akan berubah sesuai tahap pengembangan operasional UAM. 

Kementerian akan mendomenstrasikan langsung skenario pengoperasian melalui demonstrasi penerbangan UAM pada bulan November.