Kementerian Luar Negeri Korea Selatan pada Senin (18/10) berjanji untuk terus menekankan posisi Korea Selatan dan kekhawatiran akan rencana Jepang untuk membuang air terkontaminasi dari pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Fukushima.
Pernyataan ini dikeluarkan setelah Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida pada Minggu (17/10) kembali mengonfirmasi rencana pembuangan air tersebut dalam kunjungannya ke PLTN Fukushima.
Seorang pejabat kementerian mengatakan bahwa Seoul sangat mengkhawatirkan dan menentang keputusan sepihak yang dilakukan oleh Tokyo tanpa konsultasi memadai dengan negara-negara tetangganya. Ditambahkannya, hal itu dapat mempengaruhi kesehatan masyarakat Korea Selatan dan keamanan lingkungan laut.
Dia mengatakan bahwa Seoul bekerjasama dengan Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) dan komunitas internasional, berencana melakukan verifikasi secara menyeluruh atas proses pengolahan air tersebut secara transparan dan seksama.
Seoul telah mengusulkan kepada kedua pihak untuk membentuk sebuah badan konsultatif, sementara seorang ahli dari Korea Selatan dijadwalkan akan berpartisipasi dalam tim inspeksi global IAEA.