Korea Utara meluncurkan satu rudal balistik ke Laut Timur dari Sinpo, Hamgyeong Selatan, Korea Utara, pada hari Selasa (19/10) pukul 10.17.

Kepala Staf Gabungan (JCS) mengatakan rudal itu diperkirakan adalah rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam (SLBM) dan terbang di ketinggan 60 km dengan jarak jangkauan 590 km.

Otoritas intelijen Korea Selatan dan Amerika Serikat kini tengah menganalisis informasi lebih lanjut mengenai rudal tersebut, berdasarkan perkiraan bahwa rudal itu diluncurkan dari kapal selam.

Uji coba peluncuran SLBM tersebut dilakukan dua tahun setelah peluncuran Pukguksong-3 dari kapal selam pada Oktober 2019 lalu. 

Pada tanggal 24 Agustus 2016, Korea Utara melakukan uji coba peluncuran SLBM Pukguksong-1 dari bawah laut. Peluncuran kali ini merupakan uji coba peluncuran kedelapan yang dilakukan dalam tahun ini.  

Korea Utara mempercepat pengembangan program persenjataannya setelah mengumumkan rencana lima tahun peningkatan kemampuan pertahanan pada bulan Januari lalu. 

Sementara itu, Kantor Kepresidenan Korea Selatan Cheongwadae menggelar rapat darurat Dewan Keamanan Nasional untuk mengambil langkah lanjutan terkait peluncuran tersebut.

Para anggota NSC menyatakan keprihatinan mendalam, sebagaimana peluncuran kali ini dilakukan di tengah adanya pembahasan aktif antara Korea Selatan dan negara-negara utama di dunia untuk mendorong proses perdamaian di Semenanjung Korea. 

Para anggota NSC mendesak Korea Utara untuk sesegera mungkin berdialog, dan menekankan bahwa stabilitas di Semenanjung Korea kini lebih penting dari pada sebelumnya. 

Peluncuran kali ini dilakukan di tengah proses upaya pembukaan kembali dialog dengan Korea Utara, sehingga banyak pihak yang kini sedang memperhatikan niat Korea Utara.