Presiden Korea Selatan Moon Jae-in berjanji untuk mencurahkan segenap kekuatan dan upaya hingga akhir masa jabatannya demi mengatasi krisis di dalam negeri, sehingga masyarakat dapat menikmati kehidupan normal sehari-hari seutuhnya dan merasakan pemulihan ekonomi.
 
Presiden Moon menyatakan komitmen itu dalam pitado di hadapan Majelis Nasional menyangkut rencana anggaran negara tahun depan pada hari Senin (25/10).
 
Dia melanjutkan bahwa pemerintah telah memfokuskan semua upaya untuk melindungi kehidupan dan keselamatan masyarakat demi mewujudkan pemulihan kehidupan sehari-hari secara bertahap melalui "hidup berdampingan dengan COVID-19" yang akan diterapkan mulai bulan depan.
 
Moon menyebut bahwa pemerintah bersama seluruh rakyat pasti akan dapat menyelesaikan pembuatan sistem pencegahan penularan COVID-19 Korea yang sukses untuk pemulihan kehidupan normal sehari-hari.

Sementara itu, anggaran belanja negara tahun 2022 untuk pertama kalinya menembus 600 triliun won, yakni mencapai sebesar 604,4 triliun won.
 
Terkait hal ini, Presiden Moon Jae-in menerangkan bahwa ekspansi anggaran tidak dapat dihindari dalam mengatasi krisis COVID-19, sehingga pemerintah harus menyusun anggaran kebijakan ekspansif tersebut untuk mencapai pemulihan sepenuhnya dari pandemi COVID-19 dan masa depan negara.

Dia meminta dukungan bipartisan parlemen untuk menyetujui rancangan anggaran tahun depan dan menyampaikan terima kasih kepada parlemen yang telah memberikan dukungan penuh terhadap upaya pemerintah dalam proses penanggulangan krisis sejauh ini. 

Sebelum pidato presiden di parlemen itu, para anggota parlemen dari Partai Kekuatan Rakyat menuntut dilakukannya investigasi khusus oleh kejaksaan atas skandal pengembangan lahan Daejang-dong, dengan membawa papan unjuk rasa di depan gedung DPR Korea Selatan. 

Dalam sebuah pertemuan sebelumnya, Ketua Partai Kekuatan Rakyat Lee Jun-seok meminta kepada Presiden Moon Jae-in agar memberikan instruksi yang tegas untuk mendorong penyelidikan skandal tersebut.