Otoritas kesehatan Korea Selatan melaporkan lebih dari 2.800 kasus COVID-19 harian baru pada Senin (22/11), dengan jumlah kasus berat tetap berada di atas 500-an kasus selama tiga hari berturut-turut. 

Direktorat Jenseral Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea Selatan (KDCA) pada Senin (22/11) mengatakan bahwa 2.827 kasus penularan baru terdeteksi sepanjang hari Minggu (21/11), menaikkan total jumlah kasus mencapai 418.252 kasus.

Jumlah harian tersebut turun hampir 300 kasus dari sehari sebelumnya akibat kurangnya tes COVID-19 yang dilakukan pada akhir pekan, dan angka tersebut turun di bawah 3.000 kasus setelah lima hari. Namun demikian, angka itu merupakan yang terbesar yang pernah tercatat untuk hari Senin.

Jumlah penularan dikhawatirkan akan terus meningkat, sebagaimana para murid TK dan sekolah-sekolah di seluruh Korea Selatan telah memulai kembali kelas tatap muka secara penuh pada hari Senin (22/11) ini untuk pertama kalinya setelah dua tahun.

Di antara kasus-kasus baru tersebut, tercatat sejumlah 2.80 kasus merupakan penularan lokal dan 21 kasus dari luar negeri. Wilayah ibu kota mencatatkan 80,2 persen dari penularan lokal dengan laporan 2.250 kasus. Di wilayah luar ibu kota dilaporkan mencatatkan penambahan 556 kasus.

Jumlah pasien dengan gejala berat berkurang dua orang dari sehari sebelumnya menjadi 515 orang. Angka kasus kematian naik menjadi 3.298 kasus dengan tambahan 24 kasus baru. Tingkat fatalitas kasus tercatat sebesar 0,79 persen.

Sebanyak 82,3 persen dari total populasi Korea Selatan telah mendapatkan dosis pertama vaksin COVID-19, sementara jumlah penerima vaksinasi penuh telah mencapai 78,9 persen.