Seratus hari menjelang pemilihan umum presiden Korea Selatan tahun 2022, masih belum terlihat adanya calon presiden yang unggul jauh dalam persaingan antara empat calon presiden. 

Empat calon presiden yang ada kini tengah secara aktif melakukan kegiatan kampanye, seperti calon presiden (capres) dari Partai Demokrat, Lee Jae-myung, capres Yoon Seok-yeol dari Partai Kekuatan Rakyat, dan capres dari Partai Keadilan Shim Sang-jong, dan capres Ahn Cheol-soo dari Partai Rakyat. 

Capres Lee Jae-myung menekankan refleksi dan inovasi, serta memutuskan untuk melakukan reformasi menyeluruh atas Komite Pemilihan Umum Partai Demokrat agar dapat mengambil inisiatif.  Dia berkomitmen bahwa Partai Demokrat Korea yang akan dipimpinnya hanya akan berpihak pada rakyat. 

Sementara itu, Yoon Seok-yeol meluncurkan Komite Pemilihan Umum Partai Kekuatan Rakyat yang di dalamnya tidak termasuk mantan ketua komite, Kim Jong-in. 

Yoon tampak mencoba mendapatkan dukungan dari kelompok anti pemerintahan Moon Jae-in demi mewujudkan transisi pemerintahan, meskipun sempat mengungkapkan niat untuk mempersatukan rakyat. 

Yoon mengatakan bahwa pemerintahan Moon telah membagi negara dengan ideologi ke dalam beberapa divisi masyarakat. Disebutkan pula bahwa penyalahgunaan hak istimewa di pemerintahan tidak dapat memulihkan ekonomi negara. 

Partai berkuasa dan partai oposisi utama kini tengah mencurahkan upaya untuk melakukan kampanye pemilihan umum presiden, namun opini publik tampak masih belum mantap mengenai pemberian dukungan untuk dua calon presiden tersebut. 

Bahkan menurut sebuah survei yang dilakukan oleh KBS baru-baru ini, tingkat ketidaksukaan masyarakat terhadap kedua kandidat itu tercatat sangat tinggi.

Saat ini, dukungan dari kalangan usia 20-an dan 30-an tahun untuk pemilihan umum presiden 2022 menjadi fokus perhatian.