Sebuah hasil penelitian terbaru menunjukkan bahwa sebagian besar eksportir Korea Selatan menyadari perlunya kerja sama ekonomi antara Korea Selatan dan Jepang serta menilai negatif prospek kemungkinan peningkatan hubungan kedua negara. 

Hal itu dinyatakan dalam sebuah survei yang dilakukan oleh The Korea Chamber of Commerce & Industry (Korcham) terhadap 202 perusahaan eksportir di dalam negeri pada antara 11-15 Oktober. 

Menurut hasil penelitian yang dirilis pada hari Senin (29/11), sebanyak 92,6 persen perusahaan responden menyatakan perlunya kerjasama ekonomi antara Seoul dan Tokyo, sedangkan hanya 7,4 persen menjawab tidak merasa perlu bekerjasama dengan Jepang. 

Akan tetapi, dalam hal prospek perbaikan hubungan kedua negara, pandangan pesimis, seperti kesulitan saat ini akan berlanjut, mencapai 80,7% dan yang berpendapat hubungan akan menjadi lebih buruk tercatat sebanyak 6,4%. Prospek negatif dalam hubungan Seoul dan Tokyo sepertinya sangat mendominasi.

Sebanyak 42,1 persen responden memilih masalah sejarah masa lalu sebagai hambatan terbesar dalam kerja sama antara kedua negara, disusul oleh pandemi COVID-19, dan memburuknya lingkungan di luar negeri sebesar 15,3 persen, serta perselisihan perdagangan bilateral sebanyak 12, 9 persen.