Pembangunan kapal induk ringan yang merupakan proyek utama Angkatan Luat Korea Selatan dan juga janji presiden Moon Jae-in, diperkirakan akan dilakukan secara aktif mulai tahun depan.
 
Partai berkuasa dan partai oposisi telah terlibat dalam pembahasan sengit terkait alokasi anggaran untuk proyek pembangunan kapal induk ringan tersebut. 
 
Baru-baru ini, rancangan alokasi anggaran itu telah diloloskan di parlemen, sehingga proyek itu dapat dihidupkan kembali sesuai dengan rencana pemerintah.
 
Kapal dengan bobot sekitar 30.000 ton ini disebut sebagai pangkalan militer yang bergerak dan dapat mengangkut jet tempur dan helikopter, serta dipandu oleh kapal militer dan kapal selam.
 
Kebutuhan akan kapal ini telah disuarakan untuk menjaga kedaulatan wilayah laut Korea Selatan dari tindakan provokasi negara-negara lain di wilayah yang menjadi sengketa, termasuk provokasi dari Korea Utara.
 
Presiden Korea Selatan Moon Jae-in pun mengatakan dalam pidato di sebuah acara pada bulan Maret lalu bahwa kapal induk ringan berbobot sekitar 30.000 ton, yang akan dipertunjukkan pada sekitar tahun 2033 nanti, akan dibuat dengan teknologi pembuatan kapal Korea Selatan yang terunggul di dunia.
 
Pembangunan sebuah unit kapal induk ringan tersebut membutuhkan dana sekitar 2,6 triliun won.
 
Sebelumnya, pemerintah telah mengalokasikan dana sebesar 7,2 miliar won dalam anggaran tahun depan untuk anggaran desain dasar kapal induk ringan. 
 
Namun dalam tinjauan pemeriksaan Komite Pertahanan Mejelis Nasional, anggaran tersebut sempat dipangkas secara signifikan dan hanya menyisakan 500 juta won untuk biaya pengumpulan data terkait. 
 
Meskipun partai oposisi tetap menolak alokasi anggaran itu, namun partai berkuasa secara sepihak meloloskan rancangan anggaran tersebut.
 
Militer Korea Selatan menargetkan kapal induk ringan itu akan dikerahkan di lapangan pada tahun 2033.