Wakil Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Colin Carl mengatakan pada Rabu (8/12) waktu setempat bahwa Korea Selatan dan AS memutuskan untuk memperbarui rencana operasional gabungan untuk menanggulangi ancaman dari Korea Utara dan pihak lain.
Pernyataan Carl itu disampaikan dalam acara bincang-bincang yang diselenggarakan secara virtual oleh Defense One, sebuah media berita online di AS.
Menurutnya, menteri pertahanan dari kedua negara telah menyetujui Pedoman Perencanaan Strategis (SPG) yang baru untuk memperbarui strategi yang ada dalam pertemuan Dewan Keamanan Korea Selatan dan AS (SCM) ke-53 yang diadakan di Seoul pada tanggal 2 Desember lalu.
Kesepakatan Korea Selatan dan AS itu dinilai sebagai tindakan penanggulangan kemampuan nuklir dan rudal Korea Utara yang telah berkembang, seperti kemampuan rudal balistik antar-benua (ICBM) dan rudal balistik berbasis kapal selam (SLBM).
Namun, Carl juga menyebut ancaman dari pihak lain, dan hal itu ditafsirkan bahwa AS mempertimbangkan keamanan di wilayah Indo-Pasifik, termasuk ancaman dari China yang merupakan target penangkalan (deterrence) AS.
Sementara itu, juru bicara Kementerian Pertahanan AS John Kirby mengatakan bahwa sistem pertahanan rudal, termasuk milik Korea Selatan, sedang terus ditinjau dan ditingkatkan untuk menghadapi ancaman yang terus berkembang.