Korea Selatan melaporkan 7.102 kasus penularan baru yang dikonfirmasi pada Rabu (08/12), mencatatkan lebih dari 7.000 kasus COVID-19 baru selama 2 hari berturut-turut.
Di antaranya, sebanyak 5.400 kasus atau 76 persen tercatat di wilayah Ibu Kota Seoul dan kasus penularan varian Omicron telah mencapai 60 kasus.
Namun, jumlah pasien kritis juga mencatatkan rekor terbanyak baru dengan 857 kasus, dan tingkat keparahannya berada di antara 2 dan 2,5%. Sementara tingkat fatalitas kasus tercatat sebesar 0,82%.
Di tengah peningkatan kasus COVID-19 dan tingkat keparahan kasus COVID-19 tersebut, terjadi masalah kekurangan tempat tidur bagi pasien di Korea Selatan.
Kapasitas tempat tidur di rumah sakit untuk pasien COVID-19 dengan gejala berat di seluruh negeri mencapai 79 persen, sedangkan kapasitas di Seoul telah mencapai 90 persen.
Kini dilaporkan lebih dari seribu orang pasien COVID-19 dengan gejala berat tidak mendapatkan tempat tidur di rumah sakit.
Sementara itu, otoritas pencegahan penyakit bersama sejumlah ahli penyakit menular menggelar acara penjelasan mengenai penyuntikan vaksin COVID-19 bagi kelompok anak dan remaja.
Otoritas tersebut memaparkan bahwa terdapat sangat sedikit laporan efek samping vaksin COVID-19 di kalangan remaja dan 98 persen efek samping yang dilaporkan adalah reaksi yang biasa terjadi.
Ditegaskannya juga bahwa keamanan dan efektivitas vaksin buatan Pfizer telah dikonfirmasi di Amerika Serikat dan Eropa serta efek pencegahan penularannya juga telah terbukti.
Otoritas kesehatan menghimbau kelompok remaja untuk aktif mendapatkan vaksinasi karena suntikan vaksin akan lebih menguntungkan bagi kesehatan mereka.