Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Domestik

18,5 % Remaja Korsel Kecanduan Ponsel Pintar dan Internet

Write: 2022-05-26 15:13:02Update: 2022-05-26 15:24:58

18,5 % Remaja Korsel Kecanduan Ponsel Pintar dan Internet

Photo : YONHAP News

Menurut survei, sebesar 18,5% remaja Korea Selatan memiliki risiko ketergantungan pada ponsel pintar atau internet.

Kementerian Kesetaraan Gender dan Keluarga meneliti kebiasaan penggunaan ponsel pintar dan internet secara nasional terhadap sejumlah 1,27 juta orang remaja, termasuk murid kelas 4 SD, kelas 1 SMP dan SMA.

Kelompok risiko ketergantungan berlebihan mencakup semua kasus penggunaan ponsel pintar atau internet secara berlebihan, yang mengganggu kehidupan sehari-hari, menunjukkan gejala menarik diri, atau tidak dapat mengontrol waktu penggunaan.

Dalam evaluasi tahun ini, sekitar 235 ribu orang didiagnosis dengan risiko ketergantungan berlebihan, meningkat sekitar 6.700 orang dibandingkan tahun lalu. 

Sebanyak 96,5 persen murid kelas 4 SD dilaporkan memiliki ponsel pintar dan sekitar 70 ribu orang, atau 16 persen, di antaranya masuk dalam kategori kelompok ketergantungan berlebihan. 

Pada kelompok murid kelas 1 SMP, sebanyak 20,5 persen masuk dalam kategori kelompok ketergantungan berlebihan dan merupakan yang tertinggi dari ketiga kelompok tersebut. 

Sementara 19,3 persen dari murid kelas 1 SMA masuk dalam kategori kelompok ketergantungan berlebihan.

Kementerian menunjukkan bahwa kelompok usia yang terlalu bergantung pada internet atau ponsel pintar semakin dini.

Selain itu, peningkatan keseluruhan pada remaja laki-laki sangat luar biasa. Namun, terdapat lebih banyak laki-laki dalam kelompok risiko ketergantungan di sekolah dasar dan sekolah menengah, tetapi ditemukan lebih banyak ketergantungan pada murid perempuan di sekolah menengah atas.

Untuk itu, Kementerian Kesetaraan Gender dan Keluarga akan menyediakan layanan yang telah disesuaikan, seperti konseling, perawatan di rumah sakit, dan program perawatan asrama sesuai dengan tingkat ketergantungan remaja.

Selain itu, kementerian berencana memperkuat pendidikan bagi orang tua atau wali murid agar dapat secara efektif memantau penggunaan media anak-anak mereka di rumah.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >