Wakil Perdana Menteri Urusan Perekonomian Choo Kyung-Ho meminta kepada perusahaan-perusahaan di Korea Selatan agar tidak menaikkan gaji secara berlebihan dengan mempertimbangkan kesulitan kondisi ekonomi di Korsel.
Wakil PM Choo menyampaikan hal ini saat bertemu dengan Dewan Pimpinan Federasi Industri Korea (FKI) dan membahas kondisi ekonomi Korea Selatan saat ini dan tugas yang dihadapi pemerintah dan pihak perusahaan.
Choo juga mengatakan bahwa kondisi ekonomi Korea Selatan tengah menghadapi krisis stagnasi pertumbuhan ekonomi dengan harga konsumen yang tinggi. Selain itu, kondisi pasar keuangan baik di Korea Selatan maupun di luar negeri juga tengah tidak baik akibat volatilitas akibat serangan Rusia ke Ukraina, gangguan rantai pasokan global, dan lainnya.
Wakil PM Choo kemudian menyampaikan keprihatinan yang tinggi atas keputusan kenaikan gaji yang tinggi dari sejumlah perusahaan besar.
Menurut Choo, sejumlah perusahaan teknologi informasi atau perusahaan besar menaikkan gaji secara berlebihan untuk memberikan kompensasi atas kinerja karyawan atau sebagai cara merekrut tenaga kerja potensial.
Ditambahkan pula, kenaikan gaji secara berlebihan akan makin menyulitkan kondisi inflasi, melebarkan selisih gaji dari perusahaan kecil dan menengah atau kalangan yang rentan dalam pekerjaan, dan juga membesarkan konflik sosial.
Selain itu, Choo juga mendesak pihak perusahaan untuk tidak menaikkan harga- harga komoditi.
Wakil PM Choo kemudian menekankan bahwa pemerintah akan segera melakukan reformasi peraturan di bidang investasi, perpajakan, pasar ketenagakerjaan, dan lain-lain terlebih dahulu agar perusahaan Korea Selatan dapat bersaing dengan perusahaan dunia tanpa halangan sekaligus membantu meningkatkan produktivitas.