Para pemimpin dari Korea Selatan, Amerika Serikat, dan Jepang sepakat untuk memperkuat kerja sama dalam menghadapi ancaman nuklir dan rudal Korea Utara.
 
Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol, Presiden Amerika Serikat Joe Biden, dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida meneken kesepakatan ini pada Rabu (29/06) dalam sebuah pertemuan trilateral di sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di Madrid, Spanyol.
 
Pada pertemuan trilateral pertama dalam empat tahun sembilan bulan terakhir ini, Presiden Yoon menyampaikan pada sambutannya bahwa kerja sama antar ketiga negara ini menjadi amat penting di tengah meningkatnya ancaman nuklir dan rudal Korea Utara dan ketidakstabilan global.
 
Presiden Yoon juga mengekspresikan harapan bahwa kerja sama tiga negara ini dapat menjadi poros utama perdamaian dan stabilitas dunia.
 
Adapun Presiden Biden juga menekankan pentingnya kerja sama trilateral ini, mengingat ketiga negara ini berbagi kepentingan yang sama termasuk perihal denuklirisasi penuh di Semenanjung Korea.
 
Presiden Biden juga menyampaikan kerja sama ini diperlukan untuk memberi daya gentar pada provokasi nuklir dan rudal balistik yang berulang dari Korea Utara.
 
Sementara itu, Perdana Menteri Kishida pun setuju akan pentingnya kerja sama tiga pihak ini, dirinya pun mengungkapkan kekhawatiran akan kemungkinan Korea Utara terus menambah provokasi.
 
Usai pertemuan, Kantor Kepresidenan Korea Selatan menyampaikan keterangan pers bahwa ketiga negara pun setuju bahwa langkah nuklir dan program balistik Korea tidak hanya mengancam serius situasi di Semenanjung Korea, namun juga turut mengancam situasi di wilayah dan dunia.
 
Ditambahkan pula bahwa ketiga negara setuju untuk mengadakan diskusi yang intensif demi memperkuat komitmen Amerika Serikat dalam meningkatkan daya gentar dan perkuatan aliansi serta meningkatkan level kerjasama keamanan trilateral menghadapi ancaman nuklir dan rudal Korea Utara.