Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol dijadwalkan akan kembali ke Korea Selatan usai mengakhiri lawatan lima hari di Spanyol menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di Spanyol, sekaligus menggelar sejumlah pertemuan bilateral dengan para pemimpin dunia. Presiden dijadwalkan akan kembali pada Jumat siang (01/07).
 
Sebelumnya pada Kamis (30/06), Presiden Yoon juga telah menyelesaikan pertemuan bilateral dengan pemimpin dari Republik Ceko, Kanada, dan Inggris di sela KTT NATO.
 
Pada pertemuannya dengan Perdana Menteri Republik Ceko Petr Fiala, Presiden Yoon meminta perhatian dan dukungan Republik Ceko agar entitas bisnis Korea Selatan dapat terlibat dalam pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir baru di Dukovany. Selain itu, Presiden Yoon juga meminta dukungan Ceko dalam proses pengajuan Korea Selatan sebagai tuan rumah World Expo 2030.
 
Adapun dalam pertemuan dengan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, Kantor Kepresidenan Korea Selatan menyatakan bahwa kedua pemimpin sepakat untuk memperkuat kerja sama dalam bidang teknologi termasuk mengamankan rantai pasokan logam mineral kunci semisal litium, nikel, dan kobalt.
 
Presiden Yoon kemudian bertemu dengan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson untuk meresmikan “Kerangka Kerja untuk Perkuatan Kerja Sama” antara kedua negara yang mana memberikan panduan visi ke depan terkait kerja sama kedua negara. Kedua negara juga mendiskusikan berbagai cara untuk meningkatkan kerja sama dalam bidang ekonomi dan perdagangan melalui negosiasi peningkatan perjanjian perdagangan bebas.
 
Pada pertemuan dengan Fiala, Trudeau, dan Johnson, Presiden Yoon juga meminta perhatian terkait dengan isu denuklirisasi Korea Utara, dan menegaskan posisi Korea Selatan terhadap provokasi Korea Utara. Para pemimpin negara ini kemudian dikabarkan mengungkapkan dukungan pada sikap Korea Selatan ini.
 
Sementara itu, Presiden Yoon juga bertemu dengan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg, yang sebelumnya sempat tertunda, dan bertukar pandangan tentang isu-isu internasional utama termasuk perihal situasi di Semenanjung Korea.