Mulai 1 Juli 2022, nilai penurunan pajak bahan bakar di Korea Selatan akan membesar sebanyak 7 persen senilai 37 persen dari sebelumnya 30 persen. 

Atas kebijakan ini, harga bensin dan solar di level konsumen akan menjadi lebih murah masing-masing senilai 57 won dan 38 won per liter. 

Selain itu, pemerintah juga akan membebaskan pajak pertambahan nilai yang dikenakan pada bahan makanan seperti kimchi, kecap asin, dan bahan lainnya yang dibungkus dengan kemasan, di samping juga komoditi biji kopi hijau, dan lainnya hingga tahun depan dengan tujuan menurunkan beban biaya hidup masyarakat. 

Adapun penurunan pajak konsumsi kendaraan pribadi  juga akan diperpanjang selama 6 bulan ke depan. 

Regulasi pinjaman uang di bidang properti juga akan dilonggarkan, sehingga LTV atau rasio antara nilai pembiayaan yang dapat diberikan bank terhadap nilai agunan akan diturunkan sampai 80 persen dari sebelumnya 60-70 persen terlepas dari jumlah pendapatan, wilayah, harga rumah, dan lainnya. 

Selain itu, pemerintah juga akan menyediakan langkah khusus agar kalangan muda berpendapatan rendah tidak akan terganggu secara berlebihan dalam hal pinjaman uang akibat sistem DSR. 

Program pengaturan utang bagi wiraswasta dan pedagang kecil yang mengalami kerugian akibat COVID-19 juga akan segera diimplementasikan. 

Isi yang lebih jelas terkait kebijakan keuangan dan perpajakan terbaru hasil revisi akan ditegaskan dalam publikasi di lembaga publik, perpustakaan, dan lainnya atau tertera di halaman utama situs Kementerian Strategi dan Keuangan Korea Selatan.