Pemerintah Korea Selatan mengatakan pihaknya memprihatinkan masalah stagnasi ekonomi akhir-akhir ini.
Kementerian Strategi dan Keuangan Korea Selatan mengatakan bahwa kenaikan harga konsumen terus berlangsung akibat buruknya kondisi global dan pemulihan ekspor yang menghadapi stagnasi.
Indeks harga konsumen bulan lalu naik 6,3 persen dibandingkan satu tahun lalu, dan tercatat paling tinggi dalam 23 tahun 8 bulan sejak bulan November tahun 1998 lalu ketika krisis moneter melanda.
Namun, harga minyak global dan harga biji-bijian global mengalami penurunan, sehingga kenaikan harga konsumen diperkirakan telah melewati puncaknya.
Pemerintah berpendapat kenaikan harga konsumen pada bulan September dan Oktober akan menghadapi stagnasi.
Penjualan ritel di bulan Juni mengalami penurunan 0,9 persen dibandingkan bulan sebelumnya, mencatatkan penurunan selama 4 bulan berturut-turut.
Indeks sentimen konsumen tercatat 86 poin, turun 10,4 poin dibandingkan satu bulan lalu. Turun ke bawah 90 poin untuk pertama kalinya sejak bulan September 2020.
Ekspor pada bulan lalu naik 9,2 persen dibandingkan setahun sebelumnya, dan produksi industri keseluruhan di bulan Juni meningkat 0,6 persen berkat membaikanya gangguan pasokan semikonduktor.