Angkatan Laut Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS) serta Pasukan Bela Diri Maritim Jepang menggelar latihan militer gabungan di Laut Timur, 150 km dari Pulau Dokdo, untuk pertama kalinya dalam lima tahun terakhir.
Latihan dilakukan untuk pendeteksian kapal selam Korea Utara, pertukaran informasi, dan memastikan operasional masing-masing dalam simulasi skenario serangan Korea Utara, di mana kapal selam bertenaga nuklir USS Annapolis (SSN-760) milik AS berperan sebagai kapal selam Korea Utara yang mengangkut rudal balistik dari kapal selam (SLBM).
Dalam latihan tersebut, ketiga negara bertukar informasi, namun juga tampak ketegangan di antara ketiga negara untuk terlebih dulu mendeteksi kapal selam Korea Utara.
Khususnya, latihan militer Korea Selatan bersama Jepang ini adalah yang pertama dalam lima tahun terakhir, sehingga terdapat respons sensitif dari masyarakat di kedua negara.
Dilaporkan bahwa setelah latihan berakhir, terdapat kemungkinan pembahasan pengaktifan Perjanjian Perlindungan Informasi Militer (GSOMIA) antara Korea Selatan dan Jepang yang selama ini dihentikan.
Dalam latihan ini, dikerahkan kapal perusak Korea Selatan Munmu Daewang, kapal induk USS Ronald Reagen milik AS, kapal penjelajah USS Chancellorsville yang dilengkapi peluru kendali, dan kapal perusak berpeluru kendali USS Barry, serta kapal perusak kelas Asahi milik Jepang.